Airlangga Hartarto: Pilkada Tidak Behubungan Dengan Peningkatan Covid-19

3 Oktober 2020, 21:46 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. /ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

MEDIA BLITAR – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam siaran persnya, Jumat 2 Oktober 2020, menegaskan tentang pelaksanaan Pilkada. Pelaksanaan Pilkada tidak secara langsung berhubungan dengan peningkatan kasus Covid-19.

Menurutnya, faktor yang paling mempengaruhi peningkatan kasus adalah kedispilinan masyarakat untuk patuh terhadap penerapan protokol kesehatan. Ia lantas menjelaskan hal ini terbukti bahwa dua daerah yang tidak melakukan Pilkada seperti Aceh dan DKI Jakarta mengalami peningkatan.

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali mengumumkan penambahan kasus harian penambahan kasus Covid-19 hari ini, Sabtu 3 Oktober 2020, DKI Jakarta kembali menjadi provinsi yang menyumbang kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia yaitu 1.165 kasus.

Baca Juga: Game Among Us yang Lagi Viral, Berikut Ciri Ciri Impostor Yang Ada Dalam Permainan Ini

Jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di ibu kota sejak bulan Maret adalah 77.784 orang.

Sementara itu, untuk persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 13,4 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 8,1 persen.

"Tentu Pilkada tidak berkaitan langsung dengan kenaikan positivity rate, tapi yang berkaitan langsung adalah kedisiplinan," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Sabtu, 3 Oktober
2020. 

Baca Juga: Donald Trump Positif Covid-19, Investor Mulai Lirik Joe Biden

Terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia, per 1 Oktober 2020, pemerintah mencatat jumlah kasus selesai isolasi Covid-19 di Indonesia alias sembuh sebanyak 218.487 kasus. Sehingga tingkat kesembuhan menjadi 75,03 persen. Sementara jumlah kasus meninggal dengan konfirmasi Covid-19 di Indonesia sebanyak 10.856 kasus atau tingkat kematian 3,73 persen.

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan adanya peningkatan kapasitas Tempat Tidur (TT) Isolasi, baik di Rumah Sakit (RS) Rujukan maupun RS Non-Rujukan dari bulan Maret 2020 sampai dengan bulan September 2020.

Per 27 September 2020, total kapasitas secara nasional sebesar 45.481 TT, dengan keterisian sebesar 21.670 tempat tidur atau tingkat keterisian (Bed Occupancy Ratio-BOR) sebesar 47,65 persen. Sedangkan data BOR di RSDC Wisma Atlet untuk Tower OTG sebesar 42,60 persen dan untuk Tower Perawatan sebesar 79,30 persen.

Baca Juga: Setelah Isu Pengunduran Diri, Kini Muncul Petisi Online Jokowi Copot Menkes Terawan

“Oleh karena itu, Pemerintah terus mendorong Operasi Yustisi untuk meningkatkan kedisplinan masyarakat agar terus bisa dijaga. Kampanye 3M yaitu Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan juga terus digencarkan,” sambungnya. 

Pemerintah pun mendorong bahwa untuk Pilkada ini diharapkan akan ada sirkulasi dana, baik itu dari calon-calon yang mengikuti Pilkada maupun dana penyelenggaraan pilkada oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), yang jumlahnya sekitar 25-26 triliun rupiah, sehingga akan berkontribusi menggerakkan ekonomi di daerah.

***

Editor: Ninditoo

Tags

Terkini

Terpopuler