Hari Batik 2 Oktober 2020: Fakta Menarik Tentang Sejarah Batik Nusantara

2 Oktober 2020, 07:00 WIB
membatik ilustrasi /

MEDIA BLITAR - Hari Batik yang jatuh pada 2 Oktober merupakan hari perayaan nasional Indonesia untuk memperingati batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) saat sidang ke-4 Komite Antar-Pemerintah tetang Warisan Budaya Tak-Benda yang terjadi di Abu Dhabi, pada 2 Oktober 2009 lalu.

Dikutip MediaBlitar.com dari berbagai sumber, berikut beberapa sejarah menarik mengenai batik Nusantara.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 5 Cair Bulan Ini, Simak Cara Lengkap Untuk Cek Data Penerima

1. Asal Usul Kata Batik

Dikutip dari jurnal Universitas Batik Surakarta, batik berasal dari bahasa Jawa yaitu ‘amba’ berarti tulis dan ‘nitik’ yang berarti titik.

Teknik pembuatan batik yang dimaksud adalah menulis dengan lilin. Membatik diatas kain menggunakan canting yang ujungnya kecil memberi kesan ‘orang sedang menulis titik-titik’.

2. Batik berasal dari Jawa

Sejarah batik memang dominan di pulau Jawa mengingat pulau ini memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi sejak dahulu kala bahkan sampai sekarang. Meskipun kata batik dirujuk dari bahasa Jawa, namun asal muasal batik sesungguhnya masih menjadi misteri dan masih diperdebatan sampai saat ini.

Baca Juga: Bansos Rp500 ribu Per KK dari Kemensos Cair Bulan Ini, Cek Cara Mendapatkannnya Disini

Pada tahun 1677 terdapat bukti sejarah mengenai perdagangan sutera dari Cina ke Jawa, Sumatra, Persia, dan Hindustan. Selain itu, juga terdapat catatan-catatan tertulis mengenai ekspor batik dari Jawa ke Malabar pada catatan tahun 1516 disusul tahun 1518.

3. Batik Mencapai Puncak Keemasan pada Masa Kerajaan Mataram

Rekam jejak pulau Jawa mengukuhkan sebagai pusatya seni batik yang telah berkembang sampai sekarang. Telah diakui dunia bahwa Batik mencapai puncak keemasannya di Jawa pada masa kerajaan Mataram I sampai dengan masa Mataram II yang dipecah menjadi keraton Surakarta dan Yogyakarta.

Baca Juga: Walaupun Ada Kendala, Menaker Mengatakan Proses Penyaluran Subsidi Gaji Rp600 Ribu Berjalan Baik

4. Tokoh dan Pelopor Batik Indonesia

Go Tik Swan (K.R.T. Hardjonagoro), dikenal sebagai penari, pembatik, arkeolog, dan pelestari budaya yang memiliki jati diri Jawa seutuhnya. Sejak dekade 50-an hingga tahun 2008, ia mengabdikan dirinya secara total di dunia perbatikan. Peraih anugerah Bintang Budaya Parama Dharma 2011 ini telah menciptakan 200 motif batik yang terkenal dengan trade marknya, Batik Indonesia.

***

Editor: Ninditoo

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler