Misi Diplomasi Indonesia di KTT G7, Isu Energi dan Isu Pangan

30 Juni 2022, 12:28 WIB
Misi Diplomasi Indonesia di KTT G7, Isu Energi dan Isu Pangan /Reuters/Elizabeth Frantz/

MEDIA BLITAR - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Jerman untuk menghadiri pertemuan puncak (KTT) G7.

Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 dengan mengusung sejumlah misi doplomasi.

KTT G7 merupakan forum tahunan yang dilaksanakan oleh beberapa negara industri maju, yang meliputi Amerika Serikat, Jerman, Italia, Jepang, Kanada, dan Prancis.

Baca Juga: Persik Kediri Resmi Kembalikan Trofeo Nusantara Ft Ronaldinho RANS dan Arema, Ternyata Ini Alasannya

Forum KTT G7 membahas mengenau situasi global yang bertujuan untuk mencapai keputusan dan kesepakatan kerja sama di bidang tertentu.

Namun, keputusan dan kesepakatan di forum ini hanya bersifat usulan dan rekomendasi.

Indonesia tahun ini menjabat sebagai Presiden G20, dan puncaknya akan berlangsung pada Oktober mendatang.

Baca Juga: TERJEMAHAN Lirik Lagu Glimpse of Us Artinya dalam Bahasa Indonesia, Makna Lagu Joji Menceritakan Tentang Ini

Adapun misi diplomasi Indonesia di KTT G7 adalah meliputi isu energi dan isu pangan, dilansir dari ANTARA.

1. Isu Energi

Indonesia mengusung misi diplomasi dengan isu energi yaitu, komitmen dan upaya untuk perubahan iklim dan transisi energi.

Kemudian, risiko perubahan iklim bagi Indonesia dan negara berkembang lainnya.

Misi isu energi yang diusung juga termasuk potensi Indonesia sebagai kontributor energi bersih.

Selain itu, Indonesia memerlukan investasi besar dan teknologi rendah karbon, guna mendukung transisi menuju energi bersih.

Baca Juga: PREDIKSI SKOR Kaya FC Vs Bali United Grup G AFC Cup 2022, Peluang Line Up, Update Klasemen, Syarat Lolos

Baca Juga: Ibu Iriana Serahkan Bantuan Obat-obatan di Rumah Sakit di Kyiv, Ukraina

2. Isu pangan

Misi diplomasi Indonesia di isu pangan meliputi produksi pangan yang harus segera ditingkatkan.

Kemudian, rantai pasok pangan dan pupuk global harus kembali normal karena menyangkut kebutuhan masyarakat, terutama di negara-negara berkembang.

Pentingnya dukungan negara-negara G20 untuk mereintegrasi ekspor gandum dari Ukraina serta ekspor komoditi pangan dan pupuk Rusia ke dalam rantai produk global.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces Hari Ini 30 Juni 2022: Jaga Kesehatan Mental Hari Ini, Meditasi jadi Pilihan Tepat

Indonesia juga menegaskan bahwa G7 dan G20 memiliki tanggung jawab besar untuk mengatasi krisis pangan global.

Itulah misi diplomasi yang usung Indonesia dalam pertemuan KTT G7 di Jerman. ***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler