MEDIA BLITAR – Wacana tentang 3 periode atau perpanjangan masa jabatan presiden Joko Widodo masih menjadi kontroversi di berbagai kalangan.
Salah satu netizen mengomentari cuitan dari akun twitter resmi Presiden Joko Widodo @Jokowi, yang diunggah pada Jumat, 8 April 2022.
Bermula saat Presiden Jokowi mengunggah momen bagikan BLT secara langsung kepada masyarakat di Kota Jambi.
Baca Juga: Daftar Rincian Lengkap Tarif Tol Trans Jawa Untuk Mudik Lebaran 2022, Masih Terjangkau?
Sejumlah netizen pun beranggapan hal tersebut hanya sebagai pencitraan belaka.
“Pasar Bedug di Kota Jambi, kemarin. Di sini, saya membagikan Bantuan Modal Kerja dan Bantuan Tunai Langsung Minyak Goreng kepada para pedagang dan masyarakat penerima manfaat. Semoga bermanfaat,” tulisnya seperti dikutip MediaBlitar lewat cuitan yang diunggah akun twitter @Jokowi pada Jumat, 8 April 2022
Mantan Walikota Solo tersebut menjelaskan bahwa bantuan berupa minyak goreng itu dibagikan kepada para pedagang dan masyarakat penerima manfaat.
Baca Juga: Link Live Streaming MPL ID S9 Week 8: ONIC Esports vs Alter Ego Hingga Pemain yang Memperoleh MVP
Tentu saja cuitan dari orang nomor 1 di Republik Indonesia tersebut menuai banyak komentar dari netizen.
Sebagian dari Netizen menulis komentar positif, sebagian lagi dengan tanggapan negatif.
Seperti salah satu netizen dengan username @Pazboy yang memberikan penilaian bahwa Presiden Joko Widodo sebenarnya telah gagal mengurus bangsa.
Uniknya sang netizen tersebut memberikan sindiran dengan cara yang elegan yakni sebuah pantun yang menohok.
“Potong bebek angsa, angsa dikuali, gagal ngurus bangsa, minta tiga kali,” tulis sang netizen dalam kolom komentar cuitan twitter Presiden @jokowi.
“Bohong ke sana, bohong ke sini, lalalalalala,” ujar sang netizen menandaskan komentarnya.
Berbagai polemik yang terjadi di negeri ini seakan tak pernah ada habisnya.
Mulai dari isu 3 periode masa jabatan Presiden RI Joko Widodo yang sampai saat ini masih menjadi bola panas.
Hingga problem harga minyak goreng yang melambung tinggi serta begitu mencekik bagi rakyat kecil dan menjadi sorotan media asing.
Bahkan seiring berkembangnya waktu, kasus korupsi pun semakin meningkat dan tak ketemu pangkal ujungnya.***