Kritisi Perbedaan Sistem Karantina Pasca Perjalanan Luar Negeri, Susi Pudjiastuti: Seinget Saya Virusnya Sama

22 Desember 2021, 09:29 WIB
Kritisi Perbedaan Sistem Karantina Pasca Perjalanan Luar Negeri, Susi Pudjiastuti: Seinget Saya Virusnya Sama. // instagram/Susipudjiastuti115

MEDIA BLITAR – Kritisi perbedaan sistem karantina pasca perjalanan luar negeri, Susi Pudjiastuti berikan kritikan.

Dalam cuitannya di akun twitter, mantan menteri kelautan dan perikanan kembali mengkritisi peraturan pemerintah tentang karantina pasca perjalanan luar negeri.

Baca Juga: Ahmad Dhani Sekeluarga Kabur dari Karantina Usai dari Turki? Kuasa Hukum Suami Mulan Jameela Angkat Suara

Ada perbedaan perlakuan antara rakyat biasa dan pejabat dalam hal karantina, menggelitik Susi untuk mencurahkan isi harinya.

“Mohon pencerahan, kenapa pejabat & orang penting boleh karantina di rumah sendiri ??Kenapa masyarakat tidak boleh karantina di rumah sendiri ??Kenapa yg boleh berhemat atau jadi pelit cuma pejabat /vip??Kenapa masyarakat tidak boleh berhemat/ pelit ??kenapa cara karantina berbeda,” cuitan Susi Pudjiastuti di twitter pribadinya.

Baca Juga: Efek Muncul Varian Baru Covid-19 Omicron, Indonesia Terapkan Masa Karantina WNA-WNI dari Luar Negeri 7 Hari

Salah satu penyebab cuitan ini muncul karena perbedaan perlakuan yang dialami oleh pekerja migran. Mereka pulang ke kampung halaman untuk bertemu dengan keluarganya.

Dalam proses ini, para TKI diwajibkan untuk melakukan karantina selama 10 hari di wisma atlet. Setelah menyelesaikan karantina, para pekerja migran baru bisa pulang ke rumah masing-masing.

Jumlah pekerja migran yang sangat banyak, menyebabkan terjadinya penumpukan antrian untuk masuk ke wisma atlet.

Baca Juga: Efek Muncul Varian Omicron, Indonesia Karantina WNA-WNI dari Luar Negeri 7 Hari Cegah

Kondisi ini sangat berbeda jauh dengan keluarga anggota DPR RI Mulan Jameela yang juga istri dari musisi Ahmad Dhani. Mereka baru saja pulang dari liburan ke Turki, dan menjalani isoman di rumah.

Mereka tidak mendapatkan perlakuan yang sama seperti pekerja migran Indonesia, untuk antri masuk ke wisma Atlet.

Keluarga musisi dan anggota DPR RI ini bebas untuk melakukan karantina di rumah mereka sendiri selama 10 hari, bersama dengan seluruh keluarga juga ikut jalan-jalan ke Turki.

Baca Juga: Sudah Boleh Tunaikan Ibadah Umrah dan Haji, Begini Persyaratan Visa dan Karantina Jamaah Masuk Arab Saudi

Keadaan ini menggelitik Susi yang heran mengapa terdapat perbedaan terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, antara pejabat dan rakyat jelata.

“Kenapa perbedaan itu ada karena yg sini pejabat & sono masyarakat, seingat saya virusnya sama,” cuit Susi Pudjiastuti.

Dalam cuitan ini, mantan menteri kelautan dan perikanan ini melampirkan sebuah tangkapan layar dari media online Indonesia.

Terlihat foto menteri Luhut pandjaitan yang sedang melakukan wawancara dengan sebuah media online nasional, dan dibubuhi caption bahwa banyak orang berduit tapi minta fasilitas karantina gratis.

Baca Juga: Sengaja Hanguskan Hotel, Polisi Australia Bakal Dakwa Wanita Pembakar Hotel Karantina COVID-19

 Caption ini mengundang pertanyaan yang lebih besar dari Susi, apabila pejabat saja minta gratis maka rakyat juga menginkan yang sama. Karantina gratis di rumah mereka masing-masing.

“Mayarakat mau gratis wajar, pejabatnya juga boleh gratis di rumah sendiri,  jadi ingat pesawat harus PCR, mobil tidak. sekarang orang tua sudah vaksin antigen cukup anak2 belum vaksin PCR,” lanjut Susi masih dalam cuitan yang sama.

Cuitan pedas ini mengundang komentar dari netizen, yang rupanya juga sangat heran dengan perbedaan yang terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Begini Alasan Satgas Lockdown RSDC Wisma Atlet Jakarta Usai Jadi Lokasi Temuan Pertama Varian Omicron

Beberapa dari mereka malah memberikan saran, agar para TKI dijemput oleh kepala desa masing-masing dan dilakukan karantina gratis di rumah.

“Betul bu, Alangkah baiknya jika para TKI ini dijemput oleh kadesnya atau perangkat desanya, siapkan surat pernyataan bermaterai bahwa mereka akan karantina di desa masing2, Kades bertanggung jawab,” cuit @putune***

Kritikan ini tidak hanya berhenti pada satu atau dua komentar, tetapi puluhan komentar. Perbedaan atas perlakuan karantina ini harus segera ditindaklanjuti langsung oleh pemerintah dan diberikan solusi yang tepat. ***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Tags

Terkini

Terpopuler