MEDIA BLITAR – Saat ini pemerintah terus mengupayakan capaian vaksinasi sebesar 70% di seluruh Indonesia dapat tercapai.
Oleh sebab itu percepatan vaksinasi terus dilakukan, terutama pada kelompok-kelompok prioritas yang berisiko terpapar COVID-19.
Selain kelompok prioritas, kelompok masyarakat yang menjadi target vaksinasi salah satunya adalah masyarakat dalam kelompok usia diatas 18 tahun juga akan divaksin.
Baca Juga: Billy Syahputra Sudah Temui Orangtua Mahalini, Renggang dengan Memes Prameswari?
“Tentunya usia diatas 18 tahun adalah salah satu kelompok masyarakat yang menjadi target pemerintah dan pasti akan kita vaksinasi sesuai prioritas kelompok-kelompok tersebut,” jelas Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito.
Dilansir dari laman Covid19, Pemerintah sudah mempersiapkan jadwal vaksinasi dengan mengacu pada ketersediaan vaksin yang ada. Sudah ada beberapa kelompok sudah divaksinasi seperti kelompok lanjut usia (lansia) dan pra lansia, serta profesi kunci yang berperan dalam pembangunan nasional seperti guru.
Baca Juga: Simak 5 Saham Bank Terbaik Tahun 2021, Bisa Untuk Berbelanja dan Investasi di Masa Depan
Berdasarkan data per 8 Juni 2021, masyarakat yang telah menerima vaksin COVID-19 sudah mencapai 40,3 juta orang yang terdiri dari SDM kesehatan, dan petugas pelayanan publik.
Pemerintah pusat juga terus mendorong pemerintah daerah untuk terus melakukan peningkatan jumlah masyarakat yang menerima vaksin.
Tujuannya untuk mengurangi penyebaran dan meminimalisir adanya gejala berat, “sehingga semakin banyak yang terlindungi, sekaligus meminimalisasi penularan yang terjadi di masyarakat,” pungkas Wiku.
Baca Juga: Nino Temui Andin, Tahu Reyna Anak Kandungnya? Bocoran Ikatan Cinta Kamis 10 Juni 2021
Pemerintah terus mengupayakan percepatan vaksinasi, tujuan dari vaksinasi tersebut diharapkan dapat mengurangi adanya resiko gejala berat hingga resiko kematian.
Tujuan lain dari vaksinasi juga untuk menciptakan kekebalan komunal atau herd immunity, jika kekebalan komunal sudah terbentuk maka penyebaran COVID-19 dapat berkurang drastis karena sudah terbentuknya antibodi dari vaksinasi.
Walau masih ada penolakan sampai saat ini dikarenakan masih adanya masyarakat yang takut terhadap efek samping dari vaksin, pemerintah daerah beserta ahli medis terus berupaya mengedukasi masyarakat supaya lebih mengerti dan mengenal vaksin.
Baca Juga: Naik Pitam, Dewi Perssik Datangi Rumah Denise Chariesta: Yuk One by One!
Beberapa hari ini diramaikan dengan peningkatan kasus aktif COVID-19 di beberapa daerah, peningkatan tersebut terjadi karena banyaknya aktifitas masyarakat saat libur panjang Idulfitri.
Dengan terus mempercepat program vaksinasi terutama kepada kelompok masyarakat prioritas, diharapkan lonjakan kasus seperti yang terjadi saat ini dapat diminimalisir.
Namun perlu diperhatikan juga, walau sudah mendapatkan dosis vaksin masih wajib hukumnya untuk semua orang menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.
Karena vaksin tidak bisa menjamin seseorang kebal terhadap paparan COVID-19, sehingga masih besar kemungkinan untuk tertular. Vaksin hanya diperuntukkan untuk mengurangi gejala yang dialami akibat inveksi COVID-19. ***