Kesepakatan Gencatan Senjata di Nagorno-Karabakh, Diwarnai Protes di Armenia

- 13 November 2020, 09:26 WIB
Kelompok Oposisi di Armenia berencana menggelar demonstrasi untuk menuntut Perdana Menteri, Nikol Pashinyan mundur dari jabatannya
Kelompok Oposisi di Armenia berencana menggelar demonstrasi untuk menuntut Perdana Menteri, Nikol Pashinyan mundur dari jabatannya /

Baca Juga: PRMN Sahabat UMKM, MEDIA BLITAR Siap Bantu Promosi dan IKLAN GRATIS Bagi Pelaku Usaha di Blitar Raya

Baca Juga: Politisi PDI-P Akan Lanjutkan Tuntutan Kasus Habib Rizieq, Yang Menyebut Politikus Berhaluan Komunis

Di antara mereka yang ditangkap adalah Gagik Tsarukyan, pemimpin oposisi Partai Armenia Sejahtera, menurut Hripsime Arakelian, seorang anggota partai tersebut.

Mereka ditangkap karena demonstrasi jalanan dilarang di bawah peraturan darurat militer yang diberlakukan oleh Armenia karena pertempuran di Nagorno-Karabakh

Wilayah Nagorno-Karabakh diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi dihuni dan sepenuhnya dikendalikan oleh etnis Armenia hingga kini.

Baca Juga: Gedung DPR RI Sering Didemo, Boy William: Sebenarnya Orang-orang Kerjanya Apa Sih?

Azerbaijan dalam perjanjian kesepakatan senjata dirayakan sebagai kemenangan pasalnya, mereka berusaha merebut kembali tanah mereka yang terlepas sejak perang tahun 1990-an.

Sedangkan Armenia, hal itu memicu kerusuhan dari massa yang menyerbu gedung-gedung pemerintah dan menyebut kesepakatan itu sebagai pengkhianatan.***

Halaman:

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x