Gencatan Senjata Gagal Total, Armenia dan Azerbaijan Kembali Perang

- 16 Oktober 2020, 07:37 WIB
Kerusakan yang terjadi di wilayah Nagorno-Karabakh setelah meletusnya pertempuran Armenia dan Azerbaijan sejak 27 September silam
Kerusakan yang terjadi di wilayah Nagorno-Karabakh setelah meletusnya pertempuran Armenia dan Azerbaijan sejak 27 September silam /Al Jazeera

MEDIA BLITAR – Gencatan senjata kemanusiaan yang disepakati tiga hari lalu untuk memadamkan pertempuran di Nagorno-Karabakh yang telah merenggut ratusan nyawa dalam dua minggu terakhir.

Setelah setuju untuk melakukan gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan di Moskow, Rusia yang sebelumnya diinformasikan bahwa ke dua negara tersebut.

Tetapi, Saling tuduh ke Armenia dan Azerbaijan tersebut membuat ke dua negara tersebut gagal melakukan gencatan senjata itu.

Baca Juga: Investor Berebut Saham Big Hit Etertaiment, BTS Rencanakan Tunda Wajib Militer

Pertempuran baru menarik seruan dari Rusia dan anggota Uni Eropa untuk menghormati gencatan senjata. Pejabat etnis Armenia di Nagorno-Karabakh mengatakan total korban tewas militer mereka adalah 542, naik 17.

Azerbaijan mengatakan 42 warga sipil Azerbaijan telah tewas dan 206 luka-luka sejak 27 September 2020. Belum diungkapkan korban militer.

Wilayah Nagorno-Karabakh secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi diperintah dan dihuni oleh etnis Armenia.

Baca Juga: Menu Sarapan Sehat ala Barat untuk Awali Aktivitas

Konflik antara kedua negara tersebut menjadi perhatian sejumlah negara karena terjadi dekat dengan pipa gas dan minyak Azeri ke Eropa.

Rusia sebagai penengah Gencatan senjata yang ditujukan untuk mengizinkan pasukan etnis Armenia dan Azerbaijan untuk menukar tahanan dan mayat mereka yang tewas dalam pertempuran paling mematikan di Nagorno-Karabakh dalam lebih dari 25 tahun.

Halaman:

Editor: Disca Betty Viviansari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x