Kecepatan peluncuran yang luar biasa cepat itu, memicu kecaman AS dan dorongan sanksi baru PBB, dan Pyongyang mengancam akan melakukan tindakan yang lebih keras.
Jenny Town, direktur program 38 North Stimson Center yang berbasis di Washington, mengatakan meskipun bahasanya kuat, laporan politbiro memberi ruang bagi Kim untuk "menaikkan atau menurunkan retorika sesuai keinginannya" tergantung pada perkembangan di masa depan.
Baca Juga: Arab Saudi Borong Produk Makanan Indonesia Hingga 53,1 Juta Dolar Amerika Serikat
Sementara Pemerintahan Biden perlu memimpin upaya internasional tingkat tinggi yang lebih terpadu, untuk memulai kembali negosiasi tentang tindakan langkah demi langkah, menuju perdamaian dan denuklirisasi, kata Daryl Kimball, direktur eksekutif Asosiasi Kontrol Senjata di Washington.
"Masalah nuklir dan rudal Korea Utara belum hilang dan hanya akan bertambah buruk tanpa adanya diplomasi yang aktif dan serius," katanya.
***