Punya UU Anti-aborsi  Paling Ketat di Amerika, Presiden El Salvador Larang Aborsi, Pernikahan Sesama Jenis

- 18 September 2021, 11:09 WIB
Presiden El Salvador Nayib Bukele.
Presiden El Salvador Nayib Bukele. /NDTV.COM

MEDIA BLITAR - Presiden El Salvador, yaitu Nayib Bukele mengatakan pada hari Jumat 17 September 2021, bahwa rakit reformasi konstitusi yang akan segera dikirim pemerintah ke Kongres tidak akan berisi dekriminalisasi aborsi, legalisasi pernikahan sesama jenis atau langkah-langkah untuk mengizinkan eutanasia.

Dalam pernyataan yang disampaikan, bahwa tindakan yang direncanakan Nayib Bukele diterima minggu ini dari Wakil Presiden Felix Ulloa termasuk perpanjangan dan kemungkinan penghentian awal masa jabatan presiden dan pembentukan badan baru untuk menggantikan pengadilan pemilihan.

Baca Juga: Indonesia Mulai Terapkan Sekolah Tatap Muka, Singapura Beralih Daring karena Kasus Covid-19 Meningkat

"Saya telah memutuskan, untuk menghilangkan KERAGUAN APA PUN, TIDAK UNTUK MENGAJUKAN REFORMASI APA PUN TERHADAP HAK UNTUK HIDUP, untuk pernikahan (hanya mempertahankan jenis kelamin dari setiap individu, PRIA DAN WANITA) atau untuk eutanasia," tulis Bukele di akun Facebook-nya, dengan huruf kapital pada bagian-bagian tertentu.

Sebagai informasi, eutanasia merupakan praktik atau tindakan mengakhiri hidup seseorang yang disengaja untuk mengakhiri penderitaan.

Lebih lanjut, seperti yang diwartakan Reuters, bahwa Presiden El Salvador mengatakan, dia akan mempelajari proposal, yang disusun atas permintaannya oleh Ulloa dengan tim pengacara tahun lalu, untuk merombak undang-undang hak asasi manusia, sistem politik dan ekonomi, serta struktur peradilan negara.

Baca Juga: Menlu Belanda Putuskan Mengundurkan Diri Setelah Dianggap Gagal: Saya Harus Menerima Konsekuensi

Di mana negara El Salvador memiliki beberapa undang-undang anti-aborsi yang paling ketat di Amerika.

Pengumuman presiden tentang pernikahan sesama jenis dan aborsi dengan cepat ditandai dan mendapatkan sorotan oleh para pengkritiknya.

"Kalau-kalau ada orang yang tertipu masih menganggap Bukele adalah pemimpin modern," kata Jose Miguel Vivanco, direktur eksekutif divisi Amerika dari Human Rights Watch, di Twitter, menyoroti kata-kata presiden berusia 40 tahun itu.

Halaman:

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x