Peperangan antara Israel dengan Hizbullah diperkirakan akan terjadi sebanyak lebih dari lima kali dibandingkan jumlah roket yang sudah meluncur dari Lebanon menuju Israel tiap harinya.
Dia mengungkapkan pada dasarnya mereka menemukan sebanyak 1.500 hingga 2.500 roket ditujukkan pada Israel setiap harinya.
Baca Juga: Israel Melihat Penurunan Perlindungan Vaksin Pfizer Terhadap Infeksi
Konflik berkepanjangan membuat Israel harus membentuk Komando Home Front pada tahun 1992 setelah terjadi Perang Teluk Pertama. Maka dari itu, Gordin memiliki tugas sekaligus tanggung jawab atas pertahanan sipil.
Tanggung jawab tersebut berhubungan erat dengan persiapan sekaligus perlindungan terhadap negara apabila terjadi konflik, bencana maupun ancaman.
Unit tersebut juga sempat mendapatkan kritikan lantaran tindakannya dalam pecah perang antara Israel dan Hizbullah menewaskan sekitar 1200 warga Lebanon pada tahun 2006. Bahkan, mayoritas korban merupakan warga sipil dan 160 warga Israel mayoritas adalah tentara.
Gordin mengungkapkan perang yang sudah terjadi bertahun-tahun tersebut adalah ‘seruan membangun’ bagi Komando Home Front Dalam Negeri. Sejak perang itulah pihaknya telah mampu meningkatkan unit penghubung.
Baca Juga: Ledakan Kembali Terjadi, Kini Kebakaran Hebat di Pelabuhan Beirut, Lebanon
Komando Home Front memakai teknologi komputer untuk memperkirakan lintasan roket saat dilakukan peluncuran. Tidak hanya itu, mereka juga memberikan himbauan kepada masyarakat dalam jangkauan tertentu untuk segera pergi ke tempat perlindungan agar terhindar dari bom.
Layanan darurat tersebut memberikan kemungkinan saat mereka harus menghadapi kejadian selama kurang dari lima menit ketika pecah perang terjadi pada Mei 2021.