MEDIA BLITAR - Hubungan antara Israel dengan Hizbullah Lebanon kian memanas. Meskipun kemungkinan perang pecah bisa saja terjadi. Pihak Israel mengungkapkan keinginannya untuk tidak berperang melawan Hizbullah.
Hal tersebut diungkapkan salah satu pejabat militer Israel, bahwa mereka siap melawan sekitar 2.000 roket sehari yang dikirim oleh Hizbullah di Lebanon, apabila konflik perang benar-benar terjadi.
Pada bulan Mei 2021, para tentara Israel telah berperang melawan pihak kelompok Hamas DI Jalur Gaza selama 11 hari perlawanan. Tidak hanya itu, Israel juga harus menahan serangan sekitar 4.400 proyektil yang diluncurkan oleh kelompok Hamas.
Baca Juga: Israel Tuduh Iran Rencanakan Serangan Siprus, setelah Tersangka Ditangkap
Israel menerangkan sistem ketahanan Iron Dome-nya berhasil mengatasi sekitar 90 persen roket yang mengarah pada wilayah berpenduduk. Sedangkan, roket lain sejumlah hampir 300 telah menghantam distrik berpenghuni.
Tentara Israel juga menjelaskan, tingkat tembakan roket yang diluncurkan saat perang pecah antara Israel dengan Hizbullah pada tahun 2006 berjumlah sama dalam kurun waktu satu bulan.
Baca Juga: Pesawat Israel Serang Kawasan Peluncuran Roket di Lebanon
Uri Gordin, Kepala Komando Home Front mengungkapkan, kota-kota lain seperti Tel Aviv maupun Ashdod memperoleh kisaran jumlah tembakan paling tinggi dalam sejarah konflik Israel.
“Kami melihat kecepatan lebih dari 400 roket ditembakkan ke Israel setiap hari," katanya, dilansir Media Blitar dari Al-Arabiya.