Dalam Satu Bulan, Militer Azerbaijan Habisi 1.302 Prajurit Pemberontak Artsakh

13 November 2020, 08:50 WIB
Ganasnya Militer Azerbaijan, Habisi 1.300 Prajurit Pemberontak Plus Armenia dalam Tempo Satu Bulan /trend.az

MEDIA BLITAR – Setelah militer Azerbaijan berhasil merebut kota Shusha, Armenia mengaku kalah dalam perang ini karena kerugian militer mereka amat besar.

Bagi tentara Azerbaijan pertempuran di Nagorno-Karabakh merupakan merebut kembali tanah airnya hingga berhasil mematahkan perlawanan dari Armenia yang menempati wilayah tersebut.

Dikutip MEDIA BLITAR dari AFP presiden Azerbaijan Ilham Aliyev berujar, "dengan kebanggaan dan kebahagiaan, saya menginformasikan kota Shusha sudah dibebaskan," ujarnya.

Baca Juga: Silaturahim ke Habib Rizieq, Fadli Zon Duga Ada Operasi Inteligen Dibalik Sulitnya Kepulangan HRS

Di lain pihak PM Armenia Nikol Pashinyan menyatakan kalah dan kekesalannya karena Nagorno-Karabakh berhasil direbut Azerbaijan.

"Saya telah menandatangani kesepakatan dengan Presiden Azerbaijan dan Presiden Rusia," terang Pashinyan dalam rilis di Facebook.

"Langkah yang diambil ini tidak hanya menyakitkan bagi saya, namun juga seluruh rakyat Armenia," lanjutnya.

Baca Juga: Gedung DPR RI Sering Didemo, Boy William: Sebenarnya Orang-orang Kerjanya Apa Sih?

Setelah usai melihat situasi sebenarnya PM Armenia Nikol Pashinyan dan para petinggi militer Armenia mengambil keputusan untuk menyerahkan dan sebaiknya untuk melepaskan wilayah Nagorno-Karabakh.

"Saya memutuskan ini setelah menganalisis secara mendalam situasi yang dihadapi militer," papar Nikol Pashinyan.

Bukan hanya itu, dikutip MEDIA BLITAR dari armenpress.am, Kamis 12 November 2020 pasukan pemberontak yang didukung Armenia yakni Artsakh kemudian merilis jumlah korban tewas akibat perang ini.

Baca Juga: Sinopsis Film 47 Meters Down: Kisah Liburan yang Berujung Aksi Bertahan Hidup di Kedalaman Laut

Artsakh mengumumkan sebanyak 1.302 prajuritnya tewas sejak perang dimulai pada 27 September 2020 lalu.

Selama sebulan militer Azerbaijan berhasil membabat 1.302 nyawa tanpa ampun, tetapi jumlah tersebut belum dihitung dari korban tewas dari militer Armenia yang masih dirahasiakan datanya.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim 2 ribu pasukan VDV Rusia ke Nagorno-Karabakh untuk menjamin perdamaian, agar perjanjian gencatan senjata tidak terjadi perang kembali.

"Empat pesawat Il-76 pertama, yang mengerahkan kembali pasukan penjaga perdamaian Rusia ke daerah tugas di zona konflik Nagorno-Karabakh, telah lepas landas dari lapangan udara Ulyanovsk-Vostochny," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Federasi Rusia.***

Editor: Ninditoo

Sumber: AFP armenpress

Tags

Terkini

Terpopuler