Sri Lanka Nggak Mau Pelancong dari 6 Negara Afrika Punya Akses ke Wilayahnya Imbas Varian Baru Omicron

27 November 2021, 20:47 WIB
Sri Lanka Nggak Mau Pelancong dari 6 Negara Afrika Punya Akses ke Wilayahnya Imbas Varian Baru Omicron/Pexels/cottonbro/ /

MEDIA BLITAR – Sri Lanka nggak mau para pelancong dari 6 negara di bagian selatan Afrika Selatan terkait kepanikkan mereka terhadap keberadaan varian Omicron ini.

Menyadur dari Reuters oleh MEDIA BLITAR, Sabtu 27 November 2021, Sri Lanka menegaskan akan menerapkan kebijakan ini mulai Senin 29 November 2021.

Para pelaku perjalanan yang datang dari Afrika Selatan, Botswana, Zimbabwe, Namibia, Lesotho, dan Eswatini tak akan dapat memasuki negara tersebut, menurut sebuah pernyataan pemerintah.

Baca Juga: Muncul Varian Baru COVID-19, Pakar China Yakin 100 Persen Vaksinasi Benteng Paling Ampuh Hadapi Omicron

Akses bagi para pelancong yang tiba dari keenam negara tersebut dalam dua hari terakhir harus menjalani karantina wajib selama 14 hari.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat mengumumkan bahwa varian baru virus corona menjadi sesuatu “yang diperhatikan”.

Varian itu pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada Rabu dan telah ditemukan di Botswana, Belgia, Hong Kong, dan Israel.

Baca Juga: WHO Resmikan Nama Varian Baru COVID-19 B.1.1.529 asal Afsel dengan Omicron

Mengutip dari situs WHO, infeksi di Afrika Selatan melonjak drastis dalam beberapa pekan terakhir, bersamaan dengan temuan varian yang kini dinamai sebagai omicron, katanya.

"Varian ini mempunyai mutasi yang banyak, yang beberapa di antaranya mengkhawatirkan. Bukti awal memperlihatkan bahwa varian ini memiliki risiko infeksi berulang yang tinggi, jika dibanding dengan (varian yang diwaspadai) lainnya,” ungkapnya.

Dilansir dari Reuters, Omicron merupakan varian COVID-19 kelima yang menyandang nama.

Baca Juga: CEK FAKTA: Robot Akan Lakukan Vaksinasi COVID-19 Secara Paksa kepada Manusia Bohong atau Fakta?

"Varian ini telah terdeteksi pada tingkat yang lebih cepat dibanding lonjakan infeksi sebelumnya, menunjukkan bahwa varian ini mungkin memiliki keunggulan dalam menyebarkan virus," kata WHO.***

Editor: Farra Fadila

Tags

Terkini

Terpopuler