MEDIA BLITAR – Marcell Siahaan dan Erdian Aji Prihartanto alias Anji kini sedang bersitegang karena masalah transparansi laporan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional atau LMKN. Bahkan, Anji diketahui mempertanyakan tugas dan fungs LMKM.
Sebagai informasi, LMKN adalah lembaga yang dibentuk berdasarkan UU No.28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta untuk menangani pengumpulan royalti penggunaan karya cipta lagu dan musik di Indonesia
Penarikan royalti sesuai dengan tarif yang ditetapkan dan disahkan dalam putusan Menteri. Diketahui, LMKN juga mendistribusikan royalti itu kepada para Pemilik Hak Cipta dan Pemegang Hak Terkait.
Baca Juga: Profil Biodata Kwak Dong Yeon, Pemeran Jerry di Drakor Big Mouth, Jadi Jang Han Seo di Vincenzo
Kembali ke masalah perdebatan keduanya, diawali dengan postingan Anji yang menyampaikan isi hatinya perihal pemilik organizer dan pemilik cafe atau resto.
Dalam unggahan itu, Anji mengatakan bahwa sebenarnya para pengguna musik ini mau saja membayar royalti asalkan ada transparansi untuk memastikan bayaran tersebut benar-benar sampai ke pencipta lagu.
“Dear LMK, saya sejak dulu bersuara tentang royalti untuk performing rights. Tapi banyak EO dan cafe atau resto curhat. Mereka mau bayar asal uangnya memang sampai kepada pencipta lagu dengan transparan,” ujar Anji.
“Bisakah kalian detail dan transparan dalam laporan?” tambahnya dilansir Media Blitar dari akun Instagram @duniamanji pada Minggu, 7 Agustus 2022.
Merasa perlu menjawab, Marcell Siahaan yang notabene adalah komisioner LMKN lantas membalas unggahan Anji dengan komentar singkat.
“Oh gitu ya?” balas @marcellsiahaans di kolom komentar postingan Anji tersebut.
“Iya curhatnya memang begitu,” jawab Anji.
Marcel Siahaan kemudian menjelaskan bahwa pengguna lagu atau user ibaratnya mencari makan menggunakan barang orang lain.
Baca Juga: Dikabarkan Akan Menikah 8 Agustus 2022, Tissa Biani dan Dul Jaelani Beri Penjelasan
Secara etis, menurutnya, user tidak perlu tahu kompensasi yang mereka bayarkan kepada pemilik hak akan digunakan untuk apa atau apakah akan disalurkan dengan benar.
“Kalopun (ternyata) nggak disalurkan dengan benar (dan ini pun harus dibuktikan, yes?) Terus apakah kemudian jadi menghilangkan kewajiban user untuk bayar? Coba ditelaah dulu sebelum lo menyalurkan curhat di ruang publik,” katanya.
Menanggapi hal ini, Anji memaparkan bahwa dirinya setuju dengan pendapat Marcell Siahaan bahwa user memang wajib membayar royalti.
Lewat unggahan itu, ia sebenarnya hanya ingin menyampaikan keresahan para user yang juga menjadi kesedihannya sebagai composer atau musisi.
“Hal sama pernah disuarakan beberapa Musisi/Komposer senior, dengan suara lebih keras. Gue dan banyak pelaku industri menaruh harapan besar dengan adanya lo di LMKN,” timpalnya.
“Di saat banyak pelaku merasa malas membahas hal ini (karena dianggap akan begitu-begitu saja), gue masih tetap memilih untuk membahasnya,” tambahnya.
“Jadi alih-alih meminta gue untuk menelaah hak gue bersuara, bagaimana jika suara gue ini dijadikan pembahasan lebih mendalam?” sambungnya lagi.
Marcell Siahaan lantas mempertanyakan sebenarnya Anji berjuang untuk siapa? Anji membalas, ia berjuang untuk tata kelola industri musik Indonesia yang lebih transparan.
Tak puas dengan jawaban Anji, Marcell Siahaan menegaskan dirinya bertanya “buat siapa?” bukan “buat apa?”.
Namun, menurut Anji, jawabannya sudah bisa menjawab pertanyaan buat apa dan siapa. “Tapi baiklah jika lo butuh jawaban spesifik…, buat Stakeholder. Tapi sekali lagi, keresahan user yang gue tuliskan adalah juga keresahan gue,” lanjutnya.
Marcel Siahaan lantas menyindir, “Iya, iya, paham, nggak usah diulang-ulang. Nggak cuman elo kok di Indonesia ini yang resah.”
Menanggapi sindiran ini, Anji menyebut dirinya sama sekali tidak mengklaim dirinya sebagai satu-satunya orang yang resah.
Baca Juga: Catat Tanggalnya! BLACKPINK Akan Rilis Single Pre-Rilis Pink Venom
Ia pun berterima kasih Marcell Siahaan telah mau mendengarkan, sebagai orang yang punya kapasitas buat membawa isu ini lebih jauh dan menghasilkan solusi baik.
Akan tetapi, Marcell Siahaan kembali melontarkan sindiran bahwa keresahan Anji ini menjadi konten yang sangat menguntungkan.
“Iya, keresahan lo ini akan menjadi konten lo yang sangat menguntungkan, selamat ya!” katanya.
Anji yang merasa jawaban Marcell Siahaan tendensius pun mempertanyakan keuntungan apa yang dimaksud.
“Dengan postingan ini emangnya gue dapat keuntungan apa? Lo kan Pejabat publik, kenapa gak terima masukan seperti ini?” katanya.
Anji menegaskan bahwa dirinya berhak untuk bersuara. Ia juga tidak menunjukkan kritikannya hanya kepada satu orang, melainkan kepada LMKN sebagai lembaga.
“Kalau lo akhirnya menyerang gue personal, gue rasa gue gak perlu melanjutkan obrolan ini. Sebagai pihak yang punya wewenang silahkan menjawab dengan solusi, bukan seragam personal seperti yang lo lakukan,” kata Anji.
“Lagian konten apa memangnya yang bisa gue buat dari isu ini, yang lo bilang ‘Sangat menguntungkan?’ - Terima kasih. Gue mundur dari percakapan ini,” lanjutnya. ***