Viral ‘Mati Corona ala Madura’ Kemenkes Tegaskan Satgas Covid-19 Edukasi Warga Setempat

- 2 Agustus 2021, 10:22 WIB
Ilustrasi  ‘Mati Corona ala Madura’ Kemenkes Tegaskan Satgas Covid-19 Edukasi Warga Setempat
Ilustrasi ‘Mati Corona ala Madura’ Kemenkes Tegaskan Satgas Covid-19 Edukasi Warga Setempat /instagram.com/@kemenag_ri

"Tentunya menjadi tugas satgas provinsi dan kabupaten/kota untuk meningkatkan edukasi dan sosialisasi termasuk penerapan prokes yang ketat, 3T dan vaksinasi sebagai bagian upaya bersama dalam penanganan pandemi COVID-19," terang Siti Nadia dilansir dari Antara.

"Kita ketahui masyarakat masih ada yang tidak percaya adanya COVID-19 dikarenakan berita hoax ataupun tidak mendapatkan informasi yang benar,” tambahnya.

"Ini penting jangan kita menjadi bahaya sebagai sumber penularan untuk org lain/warga lainnya yang sudah berusaha mencegah tertular dari COVID-19," Siti Nadia.

Baca Juga: 7 Obat Covid-19 Ampuh Redakan Gejala Terpapar Virus Corona Ala Adelia Istri Pasha Ungu, Pasti Plong

Berikut ini isi cuitan ‘mati Corona ala Madura’:

Akhir-akhir ini banyak sekali orang meninggal dunia di Madura, diantara mereka ada saudara, tetangga, teman sekolah bahkan mantan saya. Berita-berita kematian itu sebagian saya dengar sendiri secara langsung melalui pengeras suara Masjid, sebagian melalui cerita tamu selama saya menjalani Isolasi Mandiri, namun sebagian besar saya baca di media sosial.

Selama saya menjalani isolasi mandiri, saya sama sekali tidak keluar rumah, saya berada di kompleks tanean lanjang Bani Hasyim Dusun Seccang, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Kab Pamekasan. Begitu saya selesai Isolasi Mandiri barulah saya keluar rumah.

Begitu keluar rumah saya kaget melihat aktivitas warga normal seperti biasa, padahal berita duka terus bertalu-talu dari ujung ke ujung. Pasar Blumbungan tetap ramai bahkan macet, orang-orang santai ceria tanpa masker, tukang amal masjid teriak-teriak dengan kalimat-kalimat yang lucu.

Belok kiri ke arah Aeng Pennay saya jumpai banyak rombongan mantenan tanpa masker, sebagian diantaranya naik pick up bak terbuka penuh sesak juga tanpa masker, bergembira ria dalam rombongan mantenan sanak saudaranya itu. Saya main ke rumah sepupu, dia baru datang dari tahlilan.

Saya bertanya "sakit apa yang kamu tahlili itu?", dengan santai dia jawab "yaa sakit yang sekarang ini". Buahahaha istilahnya bukan corona kalau di Madura, tapi "penyakit yang sekarang ini".

Halaman:

Editor: Nur Yasin

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah