“Ya kan ibu tinggal pesen aja, tolong kameranya dimatiin,” ujar Dedi Mulyadi.
Dengan logat kerasnya, sang ibu mengakui bahwa itu memang karakternya.
“Harusnya ibu menyesuaikan diri,” imbuh Dedi Mulyadi.
Hingga keduanya saling menjelaskan, sang ibu tersebut masih tetap teguh dengan sudut pandangnya yang menilai bahwa kedatangan Dedi Mulyadi disertai dengan marah-marah.
Tak lama, Dedi pun memutuskan untuk pergi dan melanjutkan perjalanannya.
“Ini salah paham, si emak juga ga dengering Kang Dedi ngomong. Dih gak ada etika,” tulis @alfianwelly.
“Kenapa sih kok marah. Bukannya seneng didatengin orang hebat,” tulis @ulumyunirt.
“The power of emak-emak.. benar salah tetap benaar...” tulis @kangkakang.***