Begini Penjelasannya Ketua KPI Terkait dengan Film Kartun di Blur atau Sensor

10 September 2021, 19:11 WIB
Begini Penjelasannya Ketua KPI Terkait dengan Film Kartun di Blur atau Sensor /Tangkapan layar Youtube//Deddy Corbuzier

MEDIA BLITAR – Seperti yang sudah diketahui bahwa film Kartun disensor oleh KPI dan kini menjadi perbincangan oleh warganet di media sosial.

Terkait hal tersebut ketua KPI yang menjelaskannya di podcast Deddy Corbuzier yang diunggah pada Kamis, 9 September 2021.

Dalam tayangan film kartun yang di blur, ketua KPI membantah dari sebuah tayangan film animasi atau kartun tersebut bukan ulah lembaganya.

“Kan gua bilang, kita ini pasca tayang. Setiap, bukan setiap ya, beberapa tayangan yang muncul di TV harus sudah mendapatkan surat tanda lulus sensor (STLS). Sinetron misalnya, film, itu sudah harus dapat STLS. Nah STLS itu yang buat siapa? Bukan KPI. Lembaga Sensor Film,” ucap Agung Suprio, seperti dikutip dari kanal Youtube Deddy Corbuzier.

Baca Juga: Bak Gagal Paham dengan Keputusan Terbaru Ketua KPI Soal Saipul Jamil di TV, Netizen: Gini Amat Ya?

Akan tetapi, ia tidak mengetahui apakah LSF juga menjadi sebuah dalang yang ada di balik terhadap sejumlah beberapa tayangan, termasuk kartun.

 “Gua gak tahu, gua gak bilang ya. Ini kan sinetron, film, itu masuk ke dalam LSF dulu, baru kemudian ditayangkan di TV, baru kita awasi,” ucapnya lagi.

Sementera itu, ketua KPI juga menjelaskan bahwa adanya blur film kartun tersebut bukanlah ulah KPI dan menurutnya tidak mengetahui apakah kartun tersebut masuk LSF atau enggak.

“Nah kalo kartun apakah masuk LSF, gua gak tahu nih. Jadi kalau kartun itu di blur, itu bukan perintah KPI,” tuturnya kembali.

Baca Juga: Ketua KPI 'Melipir' saat Diajak Dialog Najwa Shihab, Dokter Tirta: di Podcast Gagah, di Sini Balik Kanan

Bahkan ketika ada film dikaburkan atau blur, ketua KPI tersebut yang sempat kaget ketika melihat ada beberapa tayangan film kartun yang di blur dan hal tersebut bukan perbuatan KPI, melainkan dari pihak TVnya saja.

“Gua juga kaget, waktu itu gini, ada patung di blur. Bukan KPI, itu TV-nya sendiri yang ngeblur itu,” ucap Agung ketua KPI.

Meski demikian, menurutnya juga kaget dengan melihat tayangan doraemon yang memiliki karakter Shizuka memakai baju bikini di blurkan saat penayangannya.

“Jadi TV-nya sendiri, kaget juga gua. Kaget juga Shizuka pakai bikini disensor, di blur. Gua itu kaget banget,” tambahnya.

Baca Juga: Saipul Jamil Dibolehkan Tampil dalam Acara Edukasi oleh Ketua KPI, Hilmi Firdausi: Coba Jelaskan

Dengan adanya hal tersebut, menurutnya menegaskan bahwa apa yang terjadi terhadap sejumlah kartu tersebut bukan ulah dari KPI dan juga ia meminta kepada pihak stasiun TV untuk tidak melakukan kejadian, seperti main sensor atau blur dari sejumlah film kartun.

Namun, bila pihak TV yang memiliki melakukan blur atau sensor terhadap tayangan kartun tersebut karena takut, menurutnya mengatakan seharusnya tak perlu ada ketakutan lagi terkait hal tersebut.

“Katanya begitu, tapi kan kita punya sekolah, sekolah P3SPS, setiap tahun ada. TV mengirim karyawannya, dengan tujuan karyawannya itu paham, dia kemudian bisa menjadi editing sebelum tayang. Kan itu tujuannya. Jadi ada kemandekan di TV,” ucapnya kembali.***

Editor: Farra Fadila

Sumber: Youtube Deddy Corbuzier

Tags

Terkini

Terpopuler