MEDIA BLITAR - Akhir-akhir ini netizen dihebohkan dengan berita Lampor dari sebuah akun di aplikasi TikTok. Lampor merupakan sebuah kepercayaan dari masyarakat Jawa. Lalu, apakah kisah Lampor Keranda Terbang sekedar mitos atau fakta?
Sebenarnya, cerita Lampor Keranda Terbang yang akhir-akhir ini menghebohkan publik sudah berlangsung lama sebagai sebuah cerita rakyat di Tanah Jawa. Namun, pada awal hingga pertengahan Bulan Juli 2021 keberadaan Lampor ini membuat netizen merasa ngeri.
Viralnya Lampor si Keranda Terbang di Tanah Jawa bermula salah seorang pengguna Tik Tok mengunggah sebuah video yang diduga Lampor Keranda Terbang dengan akun @paijo.
Video yang diunggah oleh @paijo tersebut menunjukkan kondisi lingkungan di sekitar tempat tinggalnya. Selain itu, dirinya juga menunjukkan banyak warga yang merasa resah.
Keresahan warga tersebut lantaran adanya dugaan Lampor si Keranda Terbang yang melintas di beberapa desa salah satunya di desa Paijo.
Pengalaman yang diunggah dalam bentuk video TikTok oleh @paijo tersebut menuai reaksi dari para warganet hingga membuatnya viral di media sosial TikTok dan lainnya.
Baca Juga: Warga Blitar Dihebohkan Pagebluk Keranda Terbang Berkeliaran di Malam Hari, Mba Mijan: Jangan Dibuka
Mulai saat itu, banyak orang yang mencari informasi apa yang sedang terjadi antara Lampor si Keranda Terbang dengan Tanah Jawa. Banyak juga netizen yang tidak mengetahui apa itu lampor.
Banyak warganet yang kemungkinan dari daerah yang pernah memiliki cerita tentang lampor memberikan jawaban di kolom komentar maupun penelusuran di internet, diperoleh sebuah informasi bahwa lampor adalah keranda terbang yang berisikan dengan pasukan jin maupun iblis.
Namun, perihal bentuk lampor sangat banyak versi salah satunya berbentuk bola api. Namun, ada sebagian versi menyebutkan bahwa lampor bukan pasukan iblis melainkan pasukan dari Nyi Blorong.
Baca Juga: Inilah Penampakan Sosok Lampor Keranda Terbang Meresahkan Warga, Penjelasan Ahli Metafisika
Ada pula yang mengungkapkan informasi bahwa lampor berisi pasukan kerajaan pada Zaman Majapahit.
Cerita mengenai Lampor si Keranda Terbang ini memiliki banyak versi cerita di masyarakat lokal. Hal tersebut mengingat mitos maupun cerita rakyat berkembang di Pulau Jawa.
Akun Paijo juga mengungkapkan secara jelas, Lampor yang menghebohkan warga tersebut berada di Provinsi Jawa Timur, tepatnya di Malang.
Tak hanya di Malang, ternyata kisah Lampor juga mulai menghebohkan warga Blitar. Hal tersebut menurut pengakuan salah seorang warga Blitar FN (20) melihat pagebluk keranda terbang di SD Kesamben 04 Kabupaten Blitar pada Sabtu, 17 Juli 2021 pukul 20.45 WIB.
Tentunya, pemberitaan mengenai lampor atau pagebluk membuat netizen merinding, terutama yang berada di kawasan tersebut.
Kisah lampor tersebut, sudah menjadi kebiasaan di Tanah Jawa usai Magrib tidak diperbolehkan keluar rumah lantaran adanya lampor.
Baca Juga: Dibintangi oleh Laura Basuki, Ini Fakta Menarik dari Film Horror Kisah Tanah Jawa Merapi
Kabar mengenai lampor tersebut akan membawa pergi orang yang ditemuinya pada saat malam hari di datang dan orang itu tidak dapat kembali.
Dikutip Media Blitar dari saluran YouTube Kisah Tanah Jawa, Om Hao salah seorang ahli metafisika mengungkapkan adanya lampor si keranda terbang.
Sang indigo tersebut mengatakan fenomena lampor tersebut merupakan cerita horor klasik.
“Cerita ini sebenarnya sudah lama, terutama di beberapa tanah jawa, baik di barat, tengah, maupun timur bahkan di pulau Madura juga ada”. kata Om Hao yang dikutip dari video tersebut.
Selain itu, dirinya juga mengatakan fenomena keranda terbang ini ada dua jenis istilah yakni, Kromoleo dan Lampor.
Om Hao memaparkan sosok lampor lebih mangacu pada suara seperti gemericik maupun sesuatu yang digedor-gedor. Sedangkan sosok Kromoleo adalah keranda terbang yang mencari tumbal maupun mangsa.
Kemudian, Om Hao juga mengungkapkan hal itu seperti sugesti. Saat ada suara ada di atas genteng melintas maka disebut Kromoleo maupun Lampor. Namun, saat orang mengetahui suara tersebut tidak langsung keluar karena ada perasaan takut lantaran tidak ada benda yang sesungguhnya. Maka banyak yang mengasumsikan hal itu sebagai keranda terbang.
Lalu, Om Hao mengatakan fenomena tersebut dari segi metafisika, dirinya mengungkapkan apabila dilihat secara fisik dapat dilihat terbang.
“Dan yang bawa itu sosoknya gak keliatan tapi sebenarnya memang ada yang membawa keranda itu”. Ujarnya.
Om Hao juga mengatakan jika keranda terbang secara fisik memang nyata bukan penjelmaan. Selain itu, sosok keranda terbang ada juga berupa penjelmaan.***