Gangguan delusional mendasari munculnya erotomania, di mana seseorang memiliki keyakinan yang kuat terkait perasaan cinta yang tidak berdasar.
Stres juga dapat menjadi pemicu, terutama saat individu mengalami kehilangan orang yang berharga dan mencari pengganti, memunculkan delusi erotomania.
Media sosial dapat memperburuk gejala dengan memberikan platform bagi individu untuk melihat orang lain tanpa diketahui.
Perawatan dan Penanganan Erotomania
Penderita erotomania dapat mendapatkan perawatan melalui tiga pendekatan utama, yaitu terapi, obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, dan perawatan darurat jika gejalanya membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Terapi dapat membantu individu mengelola delusi mereka dan meningkatkan pemahaman diri. Erotomania bukan hanya masalah kesehatan mental pribadi, tetapi juga dapat memiliki dampak luas pada masyarakat.
Pemahaman yang lebih baik tentang kondisi ini dapat membantu meningkatkan kesadaran dan dukungan bagi individu yang mengalami erotomania, sehingga mereka dapat mendapatkan bantuan yang diperlukan.***