Apa itu Halal Bihalal? Begini Penjelasan Asal Mula dan Tujuannya

- 9 Mei 2022, 12:11 WIB
Apa itu Halal Bihalal? Begini Penjelasan Asal Mula dan Tujuannya
Apa itu Halal Bihalal? Begini Penjelasan Asal Mula dan Tujuannya /Unsplash/aulaamisbahul/

MEDIA BLITAR – Setelah hari raya Idul Fitri atau lebaran, dimana umat muslim melakukan halal bihalal kepada teman, dan kerabat dekat yang dilakukan di suatu tempat.

Tujuan halal bihalal itu sendiri adalah untuk saling memaafkan satu sama lain, baik itu orang tua, teman, kerabat dekat, ataupun orang yang dekat sama kita.

Karena, umat muslim yang diajarkan dalam islam tentang sikap maaf memaafkan, dan menjalin silaturahmi yang dapat menjadi perantara untuk memperluas rezeki ataupun memperpanjang umur. Sebagaimana sesuai dengan hadits Rasulullah SAW:

Baca Juga: Sinopsis Woori the Virgin: Im Soo Hyung, Hong Eun Hee, dan Yeon Woon Kyung Jadi Keluarga Sempurna

“Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia silaturahmi.” (HR. Bukhari).

Lalu, apa itu halal bihalal? dan tradisi awal mula halal bihalal dari mana? Berikut penjelasannya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), halal bihalal memiliki arti maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan.

Halal bihalal merupakan tradisi umat muslim di Indonesia yang umumnya dilakukan selama bulan lebaran Syawal.

Baca Juga: Makna Lebaran Ketupat Tradisi Islam Nusantara Menurut Sunan Kalijaga Setelah Perayaan Hari Raya Idul Fitri

Tradisi halal bihalal sudah menjadi satu kegiatan rutin setiap tahunnya oleh setiap umat muslim, hingga saat ini masih dilakukan.

Dalam bahasa Arab, halal bihalal berasal dari kata ‘Halia’ atau Halala’ yang artinya adalah, ‘Penyelesaian masalah’, ‘Meluruskan benang kusut’, ‘mencairkan yang beku’, dan ‘melepaskan ikatan yang membelenggu’.

Oleh sebab itu, halal bihalal dapat diartikan dengan kegiatan saling maaf-memaafkan sesudah lebaran melalui silaturahmi, sehingga dapat membebaskan manusia dari belenggu dosa sesama.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Alchemy of Souls: Jung So Min dan Lee Jae Wook, Terlibat Kisah Unik Karya Hong Sister

Menurut Cendekiawan Muslim Profesor HM Quraish Shihab, dalam buku Shihab 1992, halal bihalal merupakan kata majemuk yang terdiri atas pengulangan kata bahasa Arab diapit satu kata penghubung ‘ba’ (Baca: bi).

Menurutnya meskipun menggunakan bahasa Arab, tetapi orang Arab sendiri tidak akan mengerti makna halal bihalal, karena istilah halal bihalal tidak disebutkan secara eksplisit oleh Al-Quraan, hadits, ataupun orang Arab, tetapi ungkapan itu adalah khas dari kreativitas bangsa Indonesia.

Selain itu, Prof. Quraish dalam bukunya menjelaskan, tujuan halal bihalal adalah menciptakan keharmonisan antarsesama, dan kata ‘Halal’ biasanya dihadapkan dengan kata ‘Haram’.

Baca Juga: MUDAH CONTOH Teks Sambutan Halal Bihalal Hari Raya Idul Fitri, Cocok Untuk Ketua Panitia, Sekolah, Keluarga

“Haram adalah sesuatu yang terlarang sehingga pelanggarannya berakibat dosa dan mengundang siksa. Sementara halal adalah sesuatu yang diperbolehkan dan tidak mengundang dosa,” tulis Prof. Quraish Shihab dalam bukunya, seperti dikutip dari laman NU.

Sedangkan halal bihalal murni, adalah kegiatan silaturahmi dan saling bermaaf-maafan, yang bagian dari risalah Islam dan tidak terbatas saat Idul Fitri saja.

“Sehingga dapat disimpulkan bahwa halal bihalal sesungguhnya adalah hakikat ajaran islam yang berbalut tradisi Nusantara,” ucap Prof. Quraish Shihab.

Demikian penjelasan mengenai asal mula halal bihalal dan tujuan dilakukan setiap tahunnya.***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah