Produk Susu Steril ‘Susu Beruang’ jadi Incaran! Apa Bedanya dengan Susu UHT dan Pasteurisasi?

- 4 Juli 2021, 17:09 WIB
Produk Susu Steril ‘Susu Beruang’ jadi Incaran! Apa Bedanya dengan Susu UHT dan Pasteurisasi?*
Produk Susu Steril ‘Susu Beruang’ jadi Incaran! Apa Bedanya dengan Susu UHT dan Pasteurisasi?* /Hening Prihatini/Pexels.com/Charlotte

MEDIA BLITAR – Produk susu sapi memang memiliki penggemarnya sendiri. Baru-baru ini, produk susu steril yang dikenal dengan sebutan ‘susu beruang’ menjadi primadona dan incaran banyak orang.

Bahkan video konsumen menyerbu ‘susu beruang’ di sebuah swalayan, ramai hingga viral di media sosial beberapa waktu yang lalu.

Hal ini menyebabkan terjadinya kelangkaan stok, pada sejumlah daerah.

Lalu apa yang membedakan ‘susu beruang’ yang merupakan susu steril, dengan susu UHT (Ultra Hight Temperature) dan susu pasterurisasi?

Baca Juga: Pasien Covid-19 Makin Meningkat, PPKM Darurat Diaktifkan, Produk Susu Steril Jadi Rebutan

Seperti yang dirangkum Tim Media Blitar, berikut adalah penjelasan tentang perbedaan susu UHT, susu pasteurisasi, dan susu steril.

Penjelasan merujuk pada Standar Nasional Indonesia, dan sejumlah sumber terkait, karena beberapa sumber memberikan definisi yang beda, terutama pada penentuan suhu saat proses pengolahannya.

Susu Pasteurisasi

Berdasarkan SNI No. 3951 Tahun 1995 tentang Susu Pasteurisasi. Susu pasteurisasi adalah susu segar, susu rekonstitusi, susu rekombinasi yang telah mengalami proses pemanasan pada temperatur 63°C-66°C selama minimum 30 menit atau pada pemanasan 72°C selama minimum 15 detik, kemudian segera didinginkan sampai 10°C, selanjutnya diperlakukan secara aseptis dan disimpan pada suhu maksimum 4,4°C.

Baca Juga: 6 Manfaat Minum Susu Sebelum Tidur, Salah Satunya Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur Menjadi Nyenyak

Sementara itu, menurut Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No. 436.a/Kpts/PD.670.320/L/11/07 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tindakan Karantina Hewan terhadap Susu dan Produk Olahannya. Susu pasteurisasi adalah susu yang diolah dengan memanaskan susu di bawah titik didih susu, dengan cara:

- Pemanasan pada temperatur 63–65°C selama 30 menit, dikenal dengan istilah Pemanasan Low Temperature Long Time (LTLT).

- Pemanasan pada temperatur 71–72°C selama 15 detik, dikenal dengan istilah Pemanasan High Temperature Short Time (HTST).

Baca Juga: 6 Manfaat Susu Kuda Liar, Salah Satunya Meningkatkan Stamina Daya Tahan Tubuh

Susu UHT

Menurut SNI No. 3950 Tahun 2014 tentang Susu UHT (Ultra High Temperature). Susu UHT adalah produk susu yang diperoleh dari susu segar, dan atau susu rekonstitusi, dan atau susu rekombinasi dengan cara memanaskan pada kondisi ultra high temperature, dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan yang diijinkan, serta dikemas secara aseptik untuk mencapai sterilitas komersial.

Sementara itu, menurut SK BPOM RI No. HK.00.05.52.4040 Tahun 2006 tentang Kategori Pangan. Susu UHT adalah produk susu cair yang diperoleh dari susu segar atau susu rekonstitusi atau susu rekombinasi yang disterilkan pada suhu tidak kurang dari 135°C selama 2 detik dan dikemas segera dalam kemasan yang steril secara aseptis.

Baca Juga: Mudah dan Praktis! Resep Minuman Susu Kurma Madu yang Cocok Buat Buka Puasa, Cepat Pulihkan Energi

Susu Sterilisasi

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No. 436.a/Kpts/PD.670.320/L/11/07 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tindakan Karantina Hewan terhadap Susu dan Produk Olahannya. Susu sterilisasi UHT adalah susu yang telah dipanaskan pada temperatur di atas 135°C (135–140°C) dalam waktu 4 detik.

Menurut SK BPOM RI No. HK.00.05.52.4040 Tahun 2006 tentang Kategori Pangan. Susu steril adalah produk susu cair yang diperoleh dari susu segar atau susu rekonstitusi atau susu rekombinasi yang dipanaskan pada suhu tidak kurang dari 100°C selama waktu yang cukup untuk mencapai keadaan steril komersial dan dikemas secara kedap (hermetis).

Dari penjelasan di atas, susu UHT adalah proses yang digunakan untuk mengolah susu, dengan menggunakan suhu tinggi yang dapat diterapkan pada susu streril.

Baca Juga: Manfaat dan Efek Samping Mengkonsumsi Susu Almond, Berikut Penjelasannya

Faktor yang membedakan susu UHT dan susu steril adalah tingginya suhu dan teknik pemanasan yang dipakai. Pada susu steril, pemanasan dilakukan secara konvensional, sedangkan pada susu UHT dengan teknik PHE (plate heat exchange) yaitu mengalirkan cairan susu ke pipa panas.

Selama proses pengolahan, berdasarkan Majalah yang diterbitkan oleh BPOM tentang Keamanan Pangan Volume 27 Tahun XIV 2015, menjelaskan bahwa selama proses pengolahan susu pasteurisasi hanya membunuh mikrobia pathogen tanpa membunuh spora.

Sementara itu, untuk susu sterilisasi UHT dapat membunuh mikrobia pathogen, mikrobia pembusuk dan spora (membunuh semua mikroorganisme).

Untuk masa simpan susu pasteurisasi dan susu steril UHT pun juga berbeda, untuk susu pasterusasi memiliki lama simpan sebelum dibuka 5-14 hari, dan untuk susu sterilisasi UHT selama 10-18 bulan.

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah