False negative dapat terjadi karena beberapa faktor berikut:
- Masalah teknis (kemampuan, transport, lokasi swab, dan prosedur laboratorium)
- Waktu pengamilan swab terlalu dini atau terlalu labat
- Mutasi virus (kemungkinan kecil)
Baca Juga: INFO COVID-19 JUMAT 5 FEBRUARI 2021 KAB. BLITAR: Ada 47 Kasus Positif dan 41 Pasien Sembuh
False positive dapat terjadi karena beberapa faktor berikut:
- Kontaminasi (sampel swab yang seharusnya negatif, tercampur dengan sampel swab yang positif)
- Masalah teknis
Bagaimana untuk presentase kemungkinan terjadinya kesalahan hasil pemeriksaan PCR?
Pada informasi yang dituliskan oleh dr. Adam dari hasil berbagai studi menjelaskan bahwa:
Untuk false negative, ada kemungkinan 2-29 persen, ini dapat menunjukkan bahwa dari 100 orang yang benar-benar terinfeksi Covid-19, terdapat 2-29 orang yang hasil PCR-nya negatif.
Baca Juga: Swab Anal untuk Pemeriksaan Covid-19, Bagaimana Faktanya? Berikut Penjelasannya
Sementara untuk false positive, ada kemungkinan ±1 persen, artinya dari 100 orang yang benar-benar tidak terinfeksi Covid-19, hanya terdapat ±1 orang yang hasil PCR-nya positif.
Jadi, hasil PCR mana yang bisa lebih dipercaya?
Dari hasil studi berbagai ahli, menunjukkan bahwa presentase terjadi kesalahan hasil pemeriksaan untuk false negative menunjukkan lebih tinggi dibandingkan false positive.