Apa Itu Hipospadia? Yuk Kenali Ciri-Cirinya dan Bagaimana Penanganannya

12 Maret 2021, 22:52 WIB
Apa Itu Hipospadia? Yuk Kenali Ciri-Cirinya dan Bagaimana Penanganannya /Pixabay/

MEDIA BLITAR – Beberapa hari lalu sempat diramaikan dengan adanya berita Serda Aprilia Manganang, seorang prajurit TNI wanita sekaligus atlit nasional bola voli wanita yang ternyata ketika dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Angkatan Darat Wolter Monginsidi, Manado adalah seorang pria.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim dokter didapatkan hasil kalau Serda Aprilia Manganang menderita kelainan hipospadia dari lahir.

Baca Juga: Miliki Paras Cantik, Rupanya Anya Geraldine Tak Luput Jadi Korban Ghosting karena Hal Ini

Hipospadia adalah kelainan bawaan yang diderita dari lahir pada anak-anak dimana lubang kemih atau uretra berada pada bagian bawah kemaluan.

Kelainan hipospadia dapat mengganggu proses buang air kecil dan mengganggu ereksi, kelainan hipospadia ini juga dapat berdampak pada psikologis anak jika terlambat untuk ditangani.

Dilansir dari akun Youtube RS Islam Surabaya - A. Yani penyebab dari kelainan Hipospadia adalah gangguan pembentukan organ  pada saat kehamilan usia 12 atau 13 minggu.

Baca Juga: Siapa yang Bakal Berdiri di Pelaminan Pernikahan Aurel? Berikut Jawaban dari Krisdayanti

Baca Juga: Nino Akan Pergi ke Lembaga Tes DNA, Kebohongan Al Terungkap? Cek Ulasan Ikatan Cinta

Hingga saat ini penyebab pasti kelainan hipospadia ini masih belum dapat dipastikan. Ada yang mengaitkan dengan teori paparan polusi, radikal bebas, sampai penggunaan obat-obatan kimia saat hamil.

Ciri-ciri kelainan hipospadia pada anak-anak adalah lubang kemih berada di bawah kemaluan, kemaluannya bengkok, saat bangun pagi kemaluannya bengkok kedepan. Dan jumlah kulit di kepala kemaluan berlebih atau terlalu banyak.

Jika menemukana ciri tersebut sebaiknya segera ditangani, karena itu adalah sebuah kelainan dan tidak bisa sembuh dengan sendirinya.

Baca Juga: Unggah Foto Mesra, Young Lex akan Jadikan Lucita Luna Istri Kedua

Jika tidak segera diatasi akan beresiko terutama saat sudah memasuki usia menikah, akan sangat menyulitkan bahkan tidak mungkin untuk memiliki keturunan.

Penanganan kelainan hipospadia ini idealnya sebelum memasuki usia sekolah harus sudah ditangani dengan cara melakukan operasi.

Kenapa harus sebelum memasuki usia sekolah? Sebab, harus dilakukan operasi ketika sebelum memasuki usia sekolah antara lain jaringan kulit dan sel-selnya masih bagus, jadi untuk proses penyembuhannya juga akan cepat.

Baca Juga: Rp750 Juta akan Disanggupi Rizky Febian untuk Teddy, Tapi Sudah Lewat Masa Tenggang, Tempuh Jalur Hukum?

Selain itu masalah psikologis juga menjadi penyebabnya. Jika sudah dilakukan operasi sebelum memasuki usia sekolah maka anak tersebut tidak akan malu dengan keadaannya, karena ketika dia sudah sembuh dia sudah mulai berinteraksi dengan banyak orang, jadi dia tidak malu.

Untuk penanganan dari kelainan hipopspadia tidak bisa dengan satu kali operasi, bisa sampai dua kali tau tiga kali operasi. Dan masih ada resiko juga setelah proses operasi seperti adanya kebocoran.

Jika ada penderita kelainan ini sampai dewasa masih belum melakukan operasi sebaiknya segera dilakukan operasi karena kedepannya kelainan ini bisa mengganggu reproduksi. Jadi tidak ada kata terlambat untuk penanganan kelainan hipospadia ini. ***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: YouTube Sobat Dosen

Tags

Terkini

Terpopuler