Siapa Dokter Sunardi? Begini 7 Fakta Menyelimuti Kematian Terduga Pelaku Teroris yang Ditembak Densus 88

11 Maret 2022, 18:18 WIB
Siapa Dokter Sunardi? Begini 7 Fakta Menyelimuti Kematian Terduga Pelaku Teroris yang Ditembak Mati Densus 88//Twitter/@DokterVall/ /

MEDIA BLITAR – Simak penjelasan siapa sebenarnya sosok dokter Sunardi terduga pelaku teroris pimpinan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) yang baru saja tewas karena ditembak oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri?

Peristiwa nahas ini terjadi di Jalan Bekonang Sukoharjo depan Cendana Oli, Jawa Tengah. Jenazah, dokter Sunardi sendiri sudah dimakamkan pada pukul 19.00 WIB. Kamis 10 Maret 2022.

Berdasarkan pantauan oleh Media Blitar, jenazah Sunardi tiba di Desa Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Sukoharjo, Jawa Tengah sekitar pukul 16.43 WIB.

Baca Juga: 7 Fakta Kematian Dokter Sunardi Terduga Pelaku Teroris Pimpinan HASI, Ditembak Anggota Densus 88

Setelah itu, jenazah diberangkatkan dari Rumah Sakit Bhayangkara Semarang pukul 15.00 WIB. Setiba di rumah duka, Jenazah langsung disambut oleh Keluarga dan para takziah.

Simak 7 fakta kematian Dokter Sunardi terduga pelaku teroris pimpinan HASI yang ditembak anggota Densus 88 karena melakukan perlawanan ke petugas. Ternyata punya sifat yang bertolak belakang.

Baca Juga: Siapa Itu Dokter Sunardi? Terduga Pelaku Teroris Pimpinan HASI yang Ditembak Anggota Densus 88

Diduga Pimpinan HASI Sayap JI

Berdasarkan pengakuan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Sunardi merupakan bagian dari terorisme.

“Yang bersangkutan juga sebagai nasihat amir JI dan juga penanggung jawab Ilal ahmar society,” ujar Ramadhan dilansir dari Antara.

Ditembak Karena Lakukan Perlawanan

Diketahui, penembakan dokter Sunardi dilakukan saat ia sedang mencoba untuk melarikan diri dari kejaran anggota Densus 88.

Densus 88 memutuskan menembak

Baca Juga: Profil dan Biodata Dokter Sunardi, Terduga Teroris yang Ditembak Mati Densus 88 Beserta Faktanya

dokter 54 tahun terduga teroris ini di Jalan Bekonang Sukoharjo depan Cendana Oli, Jawa Tengah.

Penembakan itu dilakukan pada Rabu 9 Maret 2022 malam. Kala itu, Sunardi mencoba untuk melarikan diri menggunakan mobil pribadinya.

Terduga teroris ini diketahui sempat menabrakan mobilnya ke mobil milik petugas. Hal tersebut mengakibatkan mobilnya mengalami kerusakan di bagian depan.

Bahkan, menurut anggota yang terlibat dalam operasi tersebut menyebutkan Dokter Sunardi tetap tak berhenti meski telah diperingati oleh petugas. Hingga akhirnya ia kabarnya sempat menabrak mobil yang melintas di depannya.

Baca Juga: Biodata Dokter Sunardi Terduga Teroris Asal Sukoharjo yang Tewas Usai Kena Timah Panas Densus 88

Karena dianggap membahayakan nyawa masyarakat, petugas akhirnya memutuskan untuk meletakkan peluru panas ke punggung atas dan pinggul kanan bawah Dokter Sunardi.

Keluarga Sunardi Akan Tuntut Densus 88 Karena Tembak Keluarganya

Tak terima anggota keluarganya tewas akibat peluru panas, keluarga Sunardi akan melakukan upaya hukum, setelah penangkapan yang mengakibatkan meninggalnya SU oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri.

Baca Juga: Biodata Dokter Sunardi Terduga Teroris Asal Sukoharjo yang Tewas Usai Kena Timah Panas Densus 88

Keluarga Sunardi akan memperkarakan ke jalur hukum, karena mereka amat sangat yakin bahwasanya Sunardi tak tergabung dalam aksi terorisme.

Tidak hanya itu, pihak keluarga juga kecewa dengan Densus 88 yang dinilai gegabah dalam menindak seseorang.

Dokter Sunardi Punya Sifat Dermawan

Melansir dari pernyataan keluarga dokter Sunardi, Endro Sudarno mengatakan kalau Sunardi adalah dokter yang dermawan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Baca Juga: Polri Tolak Keras Anggapan Densus 88 Kriminalisasi 3 Tokoh Ulama, Bukan Asal Tangkap

Pengakuan Ketua RT Sunardi Disebut Tertutup

Melansir dari keterangan Ketua RT tempat Sunardi tinggal mengatakan kalau Sunardi dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan tidak pernah hadir dalam kegiatan warga, seperti kerja bakti dan rapat warga. Ia bahkan dikenal sebagai orang yang tak pernah bertegur sapa dengan warga sekitar.

Pria 54 tahun ini diketahui baru terlihat jika akan ke masjid dan langsung pulang ke rumah jika selesai beribadah, katanya.

Orang Pindahan, Tak Pernah Serahkan KK dan KTP

Diketahui Dokter Sunardi dan keluarganya bukan warga asli Kelurahan Gayam, melainkan pendatang yang membeli rumah di Sukoharjo.

Baca Juga: Tak Hanya Bungkam, Polri Bantah Isu Densus 88 Lakukan Kriminalisasi Ulama pada Penangkapan Farid Okbah dkk

Selama di Sukoharjo, Dokter Sunardi belum menyerahkan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada RT setempat.

Adapun, Sunardi memiliki empat anak dan satu istri, yang juga bekerja sebagai dokter. Dia juga membuka praktek dokter umum di sebuah klinik kesehatan di Solo.

Sunardi juga memasang papan bertuliskan jadwal praktek dokter Sunardi beserta nomor surat izin praktik (SIP) di depan rumahnya.

Demikianlah fakta-fakta yang menyelimuti kematian dokter Sunardi dilansir dari beberapa informasi.

Baca Juga: Pray for Dokter Sunardi Trending di Twitter, Begini Kronologi dan Sosok Dokter yang Ditembak Densus 88

Tak Pernah Bayar Iuran Bulanan

Ketua RT mengatakan kalau Sunardi bahkan enggan masuk grup WhatsApp RT tempat tinggalnya. Bahkan, iuran warga pun Sunardi tidak pernah ikut membayarnya.

Diketahui ditempat tersebut iuran perbulan yang disyaratkan adalah sebesar Rp 25.000.

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler