Untuk memerangi penyebaran informasi yang salah, MEDIA BLITAR mencoba meluruskan mitos dan hoax yang tersebar di masyarakat.
Dilansir melalui Healthline oleh MEDIA BLITAR berikut adalah jawaban teori konspirasi dan vaksin banyak orang yang mati usai vaksin COVID-19, yang biasa tersebar di grup emak-emak.
Menurut ahli epidemiologi dan kesehatan masyarakat di Parenting Pod, Elizabeth Beatriz, PhD, klaim ini berasal dari surat yang memberikan informasi yang salah tentang apa yang ada di dalam vaksin.
Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Akan Mendirikan Tempat Vaksinasi Covid-19 di Pusat Perbelanjaan
“Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) nasional menerima dan menganalisis laporan semua masalah kesehatan setelah vaksinasi,” katanya.
“Siapa pun dapat mengirimkan laporan ke VAERS, bahkan masyarakat umum, tetapi laporan ini tidak berarti bahwa vaksin menyebabkan masalah kesehatan yang terdeteksi – termasuk kematian,” lanjutnya.
Sementara VAERS dapat memberikan informasi penting kepada Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan FDA (mengarah ke penyelidikan dan tindakan lebih lanjut bila diperlukan), dapat menyesatkan untuk membaca terlalu banyak laporan tersebut tanpa manfaat konteks atau latar belakang ilmiah.
Apa yang kita ketahui saat ini adalah 600.000 orang telah meninggal karena COVID-19 di Amerika Serikat saja — menjadikan infeksi ini disebut sebagai skenario yang berbahaya.
Namun, berita ini hanya mitos ya. Vaksin sama sekali tidak menyebabkan kematian.
Baca Juga: Beberapa Tips Perlu Diketahui Bagi Anda Yang Sesudah, Sebelum dan Selama Vaksinasi Covid-19