Ekonomi Indonesia Kuartal II 2021 Tumbuh 7,07 Persen, Kabar Gembira Bagi Pelaku UMKM di Blitar

- 5 Agustus 2021, 16:58 WIB
Ekonomi Indonesia Kuartal II 2021 Tumbuh 7,07 Persen, Kabar Gembira Bagi Pelaku UMKM di Blitar
Ekonomi Indonesia Kuartal II 2021 Tumbuh 7,07 Persen, Kabar Gembira Bagi Pelaku UMKM di Blitar /Ilustrasi Kendang Jimbe Blitar/Facebook/Linda Puspitasari//

MEDIA BLITAR - Pandemi Covid-19 membuat puluhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Blitar gulung tikar. Kini, ada kabar gembira bagi UMKM karena pertumbuhan ekonomi mulai menunjukkan tren positif.

Pelaku UMKM adalah sektor yang paling terdampak pandemi Covid19. Dampak tersebut adalah menurunnya pendapatan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) resesi ekonomi di Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal sebelumnya minus 0,74 persen.

Baca Juga: Pemerintah Tarik Rem, Terapkan PPKM Darurat! Anggota DPRD Jakarta Sorot Dampak Ekonomi Jeblok, Jika Ini Tejadi

Tentunya, dampak resesi tersebut akan langsung terasa bagi para pelaku usaha, karena dapat menurunkan daya beli konsumen.

Hal ini juga dialami oleh para pengrajin kendang jimbe, meski sempat terpuruk di tengah ketidakpastian ekonomi pengrajin kendang jimbe terus bertahan walaupun sulit.

Meski sempat dihantui resesi ekonomi yang semakin menjadi-menjadi, pengrajin kendang jimbe di Kota Blitar terus berupaya menjalankan usaha mereka. 

Baca Juga: Dikabarkan Bangkrut hingga Jual Rumah Tapi Belum Laku, Muzdalifah Terhimpit Ekonomi?

Seperti Linda Puspitasari (29) owner Madani Jaya Blitar salah satu pengrajin kayu yang masih aktif memproduksi kendang jimbe khas Kota Blitar.

Linda mengaku saat ini produksi kendang jimbe asli Blitar memang sedang seret. Bahkan, beberapa pengrajin di lingkungannya terpaksa harus gulung tikar karena tak ada pesanan yang masuk.

Ia mengatakan kolapsnya beberapa pengrajin itu disebabkan karena terlalu mengandalkan satu kerajinan saja sebagai pondasi usaha mereka.

Faktor lainnya adalah berkurangnya permintaan ekspor dari China akibat pandemi Covid-19. China adalah salah satu negara yang rutin memesan produk kendang jimbe asal Kota Bung Karno ini.

Baca Juga: Gratis! Chandra Waskito Bantu Promosi UMKM Saat PPKM Darurat

Kreativitas Sebagai Kunci

Linda mengungkapkan di masa pandemi ini, kreativitas adalah kunci utama kesuksesannya hingga bisa bertahan sampai detik ini. Berkat kreativitasnya membuat berbagai kerajinan unik sejak tahun 2016 lalu, Linda mampu bertahan saat orderan kendang jimbe menurun.

“Seharusnya memang seorang pengrajin itu harus punya kreativitas tidak hanya fokus di satu kerajinan saja, kalau misal jimbe jimbe terus. Jadi sebaiknya harus memberikan terobosan-terobosan baru untuk jenis kerajinannya,’’ beber Linda saat ditemui di kediamannya di Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Rabu 4 Agustus 2021.

“Dari situ Alhamdulillah ketika jimbe melemah yang lainnya [kerajinan unik] masih jalan karena jarang yang produksi. Ini malah ada pesanan dari orang Jambi, Palu dan Jakarta masih proses” tambahnya.

Baca Juga: Informasi Terbaru BPUM: Jadwal Cair BLT UMKM Tahap 1,2,3 Hingga Cara Cek Daftar Penerima di Sini

Lebih lanjut, sambil menunggu orderan kendang jimbe, dirinya mengaku lebih fokus memproduksi alat musik mainan dan mainan tradisional yang unik. Bahkan, produk mainan bikinannya telah melalang buana ke seluruh Indonesia.

“Selama ini rata, untuk wilayah Indonesia, rata mulai dari pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, Bali, NTT, NTB pernah semua kecuali Irian Jaya,” paparnya.

Di Madani Jaya Blitar harga kendang jimbe musik dibandrol dengan harga Rp500.000 per buah, sedangkan untuk kendang jimbe mainan dibandrol Rp14.000 - Rp40.000 per buah, tergantung ukurannya.

Dilansir dari Facebook resmi Madani Jaya Blitar, aneka mainan unik mulai dari kendang, otong-otong, marakas bola, tamborin, solofon, pinoko, orog-orog dibandrol dengan harga Rp11.000 – Rp14.000 per buah

Baca Juga: PRMN Sahabat UMKM, MEDIA BLITAR Siap Bantu Promosi dan IKLAN GRATIS Bagi Pelaku Usaha di Blitar Raya

Menurut data terbaru dari BPS dilansir dari kanal YouTube BPS Statistics, ekonomi Indonesia akhirnya mampu kembali ke tren positif, setelah mengalami kontraksi 4 kali berturut-turut sejak kuartal II 2020. Kala itu di kuartal II 2021, ekonomi di Tanah Air -5,32 persen.

“Dengan demikian perhitungan pertumbuhan pada triwulan II 2021 secara tahunan, ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen,” papar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Kamis 5 Agustus 2021.

Dengan melihat tren tersebut para pelaku UMKM, seperti pengrajin kendang jimbe bisa sedikit lega.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: Youtube BPS Statistics


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah