3 Cara Mengenali Airdrop Abal-abal, Waspada dengan Iming-iming Kripto Tak Masuk Akal

- 25 Januari 2022, 07:32 WIB
Waspada penipuan kripto berkedok airdrop/Pexels/RODNAE Production
Waspada penipuan kripto berkedok airdrop/Pexels/RODNAE Production /

MEDIA BLITAR - Airdrop adalah sebuah metode pemasaran produk mata uang kripto tertentu kepada pengguna atau calon pengguna.

Pengguna atau calon pengguna akan mendapatkan token kripto gratis jika mengikuti konsep airdrop ini langsung ke dompet digital mereka.

Biasanya penyelenggara proyek kripto baru akan mengandalkan airdrop untuk mendongkrak popularitas cryptocurrency yang akan mereka luncurkan.

Baca Juga: Makna Lirik Lagu Minang Deng Laka Kinang Siuang Viral TikTok Lagu Thailand Nam Dam Nam Som Jarvis Rapper

Seperti diketahui, semakin populer mata uang tersebut maka akan punya peluang besar untuk mendapat banyak pengguna.

Karena mata uang akan menguntungkan jika digunakan banyak orang.

Konsep airdrop ini mirip dengan cara aplikasi baru di playstore atau ios yang ingin dapat pengguna sebanyak-banyaknya, dengan memberikan iming-iming hadiah jika menyelesaikan misi yang diberikan.

Baca Juga: Apa Itu Airdrop? Simak Cara Terbaru Dapatkan Aset Kripto Gratis Cuma dengan Lakukan Ini

Bedanya di airdrop ini, yang diberikan adalah aset kripto baik yang sudah beredar maupun yang masih akan diluncurkan ke pasar kripto (Initial Coin Offering/ICO).

Contoh aset kripto yang pernah melakukan airdrop dalam skala masif adalah Auroracoin pada tahun 2014.

Bisa dikatakan Auroracoin atau AUR adalah aset kripto pertama yang melakukan strategi pemasaran airdrop.

Baca Juga: Lirik Lagu Minang Deng Laka Kinang Siuang Album Nam Dang Nam Som JV Jarvis Lagu Thailand Viral TikTok

Saat itu cryptocurrency ini dibagikan secara gratis sebanyak 31.8 AUR pada masyarakat Islandia, dengan instruksi berupa pengisian data kependudukan.

Namun di sisi lain, iming-iming token kripto gratis inilah yang banyak digunakan kamuflase pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk menipu.

Mengidentifikasi airdrop yang diluncurkan tersebut abal-abal atau tidak, adalah hal yang sangat penting.

Baca Juga: Main Sepakbola Bersama Jojo, Apriyani, Budi, dan Duta SO7, Greysia Ungkap Perbedaan Dengan Bulutangkis

Jangan sampai hanya karena iming-iming token gratis, malah jadi merugikan dikemudian hari.

Dikutip dari Hackernoon, inilah 3 jenis modus airdrop abal-abal yang patut diperhatikan.

Baca Juga: Biodata Lengkap Fara Shakila Pemeran Reyna Ikatan Cinta Sukses Bikin Netizen Gemas: Umur – Ayah

1. Dump Airdrop

Bisa dikatakan praktek airdrop ini adalah cara kurang ber-etika perusahaan kripto untuk mengambil keuntungan.

Pemberian kripto gratis dari airdrop jenis ini cuma bertujuan mendongkrak nilai kripto secepat-cepatnya untuk segera dijual kembali oleh perusahaan.

Setelah taking profit, perusahaan tersebut akan menonaktifkan proyek airdrop bahkan menghilang permanen.

Peserta airdrop tentu tidak benar-benar dirugikan untuk beberapa hal.

Namun kerugian bisa datang dari waktu yang dipakai untuk menyelesaikan misi, atau penyelenggara airdrop lain yang akhirnya terkena stigma negatif.

Baca Juga: Biodata Lengkap Fara Shakila Pemeran Reyna Ikatan Cinta Sukses Bikin Netizen Gemas: Umur – Ayah

2. Key Private Airbud

Jenis airdrop yang satu ini benar-benar bertujuan untuk merugikan calon pengguna yang mereka targetkan.

Key private airbud memberikan iming-iming token gratis, namun tujuan utamanya adalah mengincar kunci pribadi dompet digital pengguna.

Kunci tersebut digunakan untuk mengakses langsung dompet digital pengguna, dan mencuri semua hal penting termasuk deposit kripto.

Perlu diketahui, proyek airdrop tidak pernah meminta kunci dompet digital pengguna atau calon pengguna. Hati-hati dengan modus jenis ini.

Baca Juga: X Factor Indonesia 2022: Edo Pratama Tuai Cibiran Pedas Netizen, Danar Widianto Semakin Bersinar

3. Menjual Data Pribadi

Modus airdrop abal-abal selanjutnya adalah mengumpulkan data pribadi pengguna untuk dijual kembali pada pihak ketiga.

Iming-iming aset kripto tersebut adalah kamuflase untuk mencuri alamat email, alamat dompet, media sosial pemegang dompet, dan data-data pribadi lainnya.***

Editor: Farra Fadila

Sumber: Hackernoon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x