Kekhawatiran dan Ketakutan Varian Corona Baru B.1.1.529, Emas Melonjak di Atas 1.800 Dolar

- 27 November 2021, 16:10 WIB
Kekhawatiran dan Ketakutan Varian Corona Baru B.1.1.529, Emas Melonjak di Atas 1.800 Dolar
Kekhawatiran dan Ketakutan Varian Corona Baru B.1.1.529, Emas Melonjak di Atas 1.800 Dolar //Pexels/Michael Steinberg/

MEDIA BLITAR – Akibat kabar mengenai varian corona Baru B.1.1.529, masyarakat di hampir seluruh dunia berimbas pada harga emas melonjak pada perdagangan, Jumat 26 November 2021 sore.

Kekhawatiran dan ketakutan tentang pukulan pada pemulihan ekonomi global menyusul penyebaran varian baru virus corona yang diidentifikasi di Afrika Selatan, mendorong investor beralih ke aset safe haven emas.

Baca Juga: Fakta-Fakta yang Diketahui Tentang Varian Corona Baru B.1.1.529 di Afsel?

Di pasar spot Asia, emas melambung 0,9 persen menjadi diperdagangkan di 1.805,26 dolar AS per ounce pada pukul 09.51 GMT.

Emas berjangka AS juga melonjak 1,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.805,20 dolar AS per ounce.

Varian yang menyebar di Afrika Selatan mungkin dapat menghindari respons kekebalan dan telah mendorong Inggris dan Uni Eropa untuk menghentikan perjalanan dari negara Afrika.

Baca Juga: Sejauh Ini Apa yang Diketahui Tentang Varian Corona Baru B.1.1.529 di Afsel?

Baca juga: Emas bersiap untuk minggu terburuk 5 bulan karena Fed yang "hawkish"

"Pasar khawatir varian baru ini dapat membebani ekonomi lebih kuat daripada varian Delta yang ditemukan tahun lalu dan ini telah mendorong beberapa permintaan safe-haven emas," kata analis Quantitative Commodity Research (QCR) Peter Fertig.

Saham Eropa jatuh dan bersiap untuk sesi terburuk mereka dalam lebih dari setahun.

Baca Juga: Saham serta Minyak Jatuh Karena Kekhawatiran Varian Corona Baru B.1.1.529, Aset Aman Naik

Membantu kenaikan emas, indeks dolar melemah 0,4 persen dari skala puncak 16-bulan awal pekan ini, mengurangi biaya emas untuk pembeli yang memegang mata uang lainnya. Imbal hasil obligasi AS 10-tahun yang dijadikan acuan juga melemah.

Pada basis mingguan, logam emas menuju minggu terburuk sejak 6 Agustus di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Fed dapat mengurangi pembelian asetnya dan menaikkan suku bunga pada laju yang lebih cepat.

Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan peluang kerugian memegang emas tanpa bunga.

Baca Juga: Varian Baru Virus Corona B.1.1.529, Negara Asia dan Eropa Mulai Jaga Benteng Sudah Tandangkah di Indonesia?

Michael Langford, direktur di penasihat perusahaan Air Guide, memperkirakan emas akan turun lebih jauh karena peluang Fed yang lebih tinggi untuk bertahan pada garis waktu penurunannya.

"The Fed tidak mungkin mengubah garis waktu taperingnya karena kebijakan moneter terkait erat dengan sentimen publik pemerintah bahwa setiap perubahan akan negatif bagi prospek pemilihan mereka, membatasi penurunan emas," ujarnya.

Di tempat lain, platinum turun 2,3 persen menjadi diperdagangkan di 972,67 dolar AS per ounce, sementara palladium turun 2,6 persen menjadi diperdagangkan di 1.812,28 dolar AS per ounce.

Fertig dari QCR mengaitkan penurunan palladium dan platinum dengan kekhawatiran bahwa varian baru dapat merusak konsumsi mobil serta permintaan untuk logam mulia yang digunakan dalam sistem pembuangan mobil.***

Editor: Annisa Aprilya Putri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah