Network
MEDIA BLITAR – Sejumlah tiga mahasiswa meninggal dunia setelah pesta minuman keras (miras) pada 6 Maret 2021 kemarin.
Tiga mahasiswa tersebut berasal dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga.
Ketiganya merupakan mahasiswa asal Papua yang menempuh studi di sana.
Baca Juga: Baru Saja Tahu Waktu Lamaran Atta dan Aurel, Yuni Shara Tetap Berikan Doa Terbaik
Miras yang dikonsumsi oleh mereka dicampur dengan bahan lain. Sehingga menjadi miras oplosan dengan kadar alkohol belum jelas.
Dalam siaran pers di Semarang, Kapolres Salatiga AKBP Rahmad Hidayat menyebut bahwa mereka mengonsumsi miras oplosan tersebut di indekos.
"Mengonsumsi minuman beralkohol bersama rekan-rekannya di kontrakan pada tanggal 6 Maret 2021," ungkapnya dikutip MediaBlitar dari Antara.
Baca Juga: Kisah Cinta Anya Geraldine dan Felicia Tissue Sama-sama di Ghosting: Ditinggal Pacar Tanpa Alasan
Ketiga mahasiswa tersebut sempat memperoleh perawatan di RSUD Salatiga sebelum akhirnya meninggal dunia.
Pada hasil pemeriksaan, tidak ada tanda kekerasan maupun terpapar virus Covid-19.
Di sisi lain, pihak kepolisian masih terus mendalami terkait minuman yang dioplos tersebut.
Meliputi asal minuman, jenis, serta kandungan dalam miras oplosan yang dikonsumsi oleh mereka.
Orang yang diduga sebagai penjual minuman keras itu telah diamankan oleh pihak kepolisian guna dimintai keterangan.
Setelah kasus tersebut, ketiga mahasiswa yang meninggal dunia setelah pesta miras oplosan dalam proses pemulangan ke kampung halaman.
Jumlah minimum yang dioplos pun tidak sedikit. Ada beberapa botol dengan berbagai merek dan label.
Baca Juga: Sedang Dekat dengan Sahabat Gading Marten, Anya Geraldine Bakalan Punya Kekasih Baru?
Dengan mencampur miras menggunakan bahan lainnya, membuat takaran kandungan racun melampaui batas yang mampu diterima oleh tubuh.***
