Pilkada 2020, Khofifah: Muslimat NU Bukanlah Partai Poltik, NU Tidak Beri Dukungan ke Calon Manapun

29 Oktober 2020, 20:35 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. /Instagram/@khofifah.ip/

MEDIA BLITAR - Khofifah Indar Parawansa menegaskan organisasi yang ia pimpin bukanlah partai politik. Hal ini disampaikan ketika Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) menggelar Rakernas dan Mukernas di Batu, Jawa Timur, Kamis 29 Oktober 2020.

"Kalau di Pilkada Serentak 2020 tentu Muslimat NU ini bukan partai politik. Jadi secara perseorangan warga negara, mereka akan menyalurkan aspirasi, tapi secara kelembagaan, itu tidak dibenarkan," tutur Khofifah.

Khofifah menjelaskan memang beberapa Muslimat NU ada yang memberikan dukungan baik kepada calon bupati atau wali kota hingga calon gubernur.

Baca Juga: Waspada! Gunung Sinabung Luncurkan Awan Panas ke Arah Timur dan Tenggara

Baca Juga: PBNU Ajak Muslimat NU Bersikap Profesional dan Tidak Kaku

Khofifah menambahkan bahwa dukungan itu disebutnya hanya sebatas dukungan personal bukan atas nama Muslimat NU.

"Ada figur-figur mungkin di kabupaten, kota, atau provinsi yang mereka ingin memberikan dukungan maka itu secara individual, secara organisasi tidak dibenarkan," imbuhnya.

Gubernur Jawa Timur ini menegaskan jika organisasi Muslimat NU bukanlah partai politik, Muslimat NU tidak akan memberi dukungan kepada calon mana pun.

Baca Juga: Cara Baru Bayar QRIS, Unggah QRIS ke ShopeePay Dari Galeri Ponsel

Baca Juga: Fakta Bantuan Sosial Tunai (BST) Rp500 ribu Non PKH. Apakah Cair Lagi? Simak Penjelasannya

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Said Aqil Siroj meminta Muslimat NU harus bisa bersikap profesional, sesuai dengan kemampuan yang dikuasai.

“Muslimat ke depan, harus profesional, harus sesuai dengan kapasitasnya. Jangan masuk ke wilayah yang tidak dimengerti,” kata Said dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Muslimat NU di Kota Batu, Kamis.

Diketahui dalam Pilkada Serentak di 19 kabupaten dan kota di Jawa Timur, terdapat 14 perempuan yang menjadi calon Kepala Daerah maupun Wakil, di mana beberapa di antaranya adalah dari Muslimat NU.

Baca Juga: Peringatan Maulid Nabi, Jubir Penanganan Covid-19: Lakukan Ibadah yang Aman di Masa Pandemi

Baca Juga: PSSI Tak Bisa Berkutik, Liga 1 dan 2 Tidak Jadi Digelar November, Berikut Hasil Rapat Exco PSSI

Kader Muslimat NU tersebut di antaranya adalah Faida (Cabup Jember), Kartika Hidayati (Cabup Lamongan), dan Khozanah Hidayati (Cabup Tuban), Ikfina Fatmawati (Cabup Mojokerto), Lathifa Shohib (Cabup Malang), Rini Syarifah (Cabup Blitar), dan Ipuk Fiestiandani (Cabup Banyuwangi).

Kemudian Dwi Astutik (Cawabup Sidoarjo), Hj. Aminatun Habibah (Cawabup Gresik), Titik Masudah (Cawabup Mojokerto), Dewi Maria Ulfa (Cawabup Kediri), Lisdyarita (Cawabup Ponorogo), dan Hj. Dewi Khalifah (Cawabup Sumenep).

Rakernas dan Mukernas Perangkat Muslimat NU diselenggarakan di Batu, Malang pada Rabu 28 Oktober hingga Minggu 1 November 2020, dengan dihadiri perwakilan pengurus di 34 provinsi secara fisik maupun virtual.

Baca Juga: Mau Daftar BPUM UMKM Rp2,4 Juta? Cek Dulu di EForm BRI Siapa Tahu Kamu Sudah Terdaftar

Baca Juga: Libur Panjang Oktober 2020, Tes Covid-19 Digelar di Tempat Wisata Lembang

Berbagai layanan yang dimiliki Muslimat NU antara lain 104 panti asuhan, 108 pusat layanan kesehatan, 9.800 TK dan Rauddlotul Athfal, 350 taman pendidikan Al Quran, majlis taklim, koperasi, balai pelatihan kerja, dan kelompok bimbingan ibadah haji.***

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler