PBNU Ajak Muslimat NU Bersikap Profesional dan Tidak Kaku

- 29 Oktober 2020, 19:49 WIB
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. /ANTARA/Reno Esnir

MEDIA BLITAR – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Said Aqil Siroj meminta Muslimat NU bisa bersikap profesional, sesuai dengan kemampuan yang dikuasai.

“Muslimat ke depan, harus profesional, harus sesuai dengan kapasitasnya. Jangan masuk ke wilayah yang tidak dimengerti,” kata Said dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Muslimat NU di Kota Batu, Jawa Timur secara virtual, dilansir dari Antara, Kamis 29 Oktober 2020.

Ia mencontohkan seseorang yang tidak memiliki kemampuan untuk menangani sektor perbankan, sudah sebaiknya tidak mengambil posisi pada bidang tersebut atau merasa sudah menguasai dengan berbekal informasi yang minim.

Baca Juga: Mengajak Bona Pascal Berkolaborasi, Andi Rianto: Saya Senang Berkolaborasi dengan Para Musisi Muda

Baca Juga: Libur Panjang Oktober 2020, Tes Covid-19 Digelar di Tempat Wisata Lembang

Menurut Said, sikap profesional tersebut harus diterapkan oleh seluruh Muslimat NU, saat menjalankan tugas, untuk kemajuan bangsa.

“Hanya berbekal membaca satu buku kedokteran, bukan berarti bisa dianggap ahli kesehatan. Kalau seperti itu, akan hancur,” ujar Said.

Dalam kesempatan itu, Said berpesan Muslimat NU juga harus transparan dan melakukan menajemen terbuka.

Baca Juga: Cara Baru Bayar QRIS, Unggah QRIS ke ShopeePay Dari Galeri Ponsel

Baca Juga: Sinopsis Film The Longest Yard, Aksi Kocak Adam Sandler dan Para Tahanan yang Membuat Tim Football

Ia menambahkan laporan keuangan PBNU saat ini telah diaudit oleh auditor eksternal. Hal tersebut merupakan bentuk keterbukaan dan transparansi.

“Uang keluar masuk tercacat dengan rapi. Semuanya tercatat dengan rapi dan bisa dipertanggungjawabkan dunia dan akhirat. Tapi memang berat. Catatlah dengan benar, walaupun berat,” ujar dia.

Ia mengharapkan para Muslimat NU bisa membuka jaringan seluas-luasnya, dalam upaya untuk membangun kebesaran Muslimat NU. Said menambahkan organisasi tidak boleh tertutup dan kaku.

Baca Juga: Syarat Dapat BLT Banpres UMKM atau BPUM Rp2,4 juta

Baca Juga: Panduan Lengkap! Cara Mendapatkan Bansos BST Rp500 Ribu Per KK

“Tidak boleh tertutup, tidak boleh kaku. Tapi harus bergaul, buka selebar-lebarnya dengan siapapun, dalam hal apapun,” ujar dia.

Beberapa jaringan yang harus diperluas oleh para Muslimat NU tersebut, katanya di antara bidang ekonomi, budaya, dan pendidikan.

Ia mencontohkan dalam upaya menangani pandemi Covid-19, perlu keterbukaan jaringan.

Baca Juga: PSSI Tak Bisa Berkutik, Liga 1 dan 2 Tidak Jadi Digelar November, Berikut Hasil Rapat Exco PSSI

Baca Juga: Peringatan Maulid Nabi, Jubir Penanganan Covid-19: Lakukan Ibadah yang Aman di Masa Pandemi

“Ekonomi, budaya, pendidikan, dan lainnya. Jaringan luar negeri, jaringan nonmuslim, silakan dibuka hubungan semuanya. Kita tidak bisa hidup sendirian, terutama masalah Covid-19, ini tidak bisa diatasi oleh satu negara saja,” imbuhnya.

Para muslimat NU juga diharapkan memiliki tanggung jawab di setiap lini organisasi. Seluruh amanat dalam organisasi tersebut, diharapkan bisa dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

“Sekali lagi, dalam rapat kerja ini mudah-mudahan menghasilkan keputusan yang bermanfaat, demi mengangkat martabat perempuan, perempuan yang memiliki pemikiran, dan ibu-ibu yang mempertahankan prinsip,” kata Said.***

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x