Pemahaman dan pelatihan yang diberikan ke pada masyarakat sudah sering dilakukan oleh Pemprov Jatim. Artinya masyarakat diberi pemahaman terkait kondisi wilayah, dan sewaktu-waktu harus siap jika terjadi bencana seperti gempa bumi dan tsunami. Hal ini bertujuan untuk skenario terberuk yang mungkin terjadi.
Baca Juga: Perang Armenia-Azerbaijan, Jumlah Korban Jiwa Bertambah 230 Orang
Ahli pusat bencana UGM, Djati Mardianto menyampaikan bahwa bencana tersebut merupakan potensi. Artinya, bisa terjadi, bisa juga tidak terjadi. Insiden tersebut bisa terjadi dalam waktu dekat maupun dalam waktu lama. Serta harus menggunakan metode skenario terburuk untuk antisipasi.
Ke depan, ada instruksi dari gubermur tentang penanganan kebencanaan ditangani pemprov, serta dinas terkait seperti BPBD Provinsi Jatim maupun kabupaten atau kota. ***