Network
MEDIA BLITAR – Wabah pandemi Covid semakin menyebar keseluruh penjuru dunia. Tak sedikit orang yang meninggal akibat terinfeksi positif virus ini. Virus ini menyerang orang dewasa, bahkan anak anak juga.
Wabah covid ini juga berdampak pada banyaknya usaha yang mulai berguguran sehingga juga berdampak pada banyaknya karyawan yang ter-PHK oleh perusahaan tempat mereka bekerja.
Kondisi ini akhirnya memaksa para pekerja yang terkena dampak wabah Covid-19 ini mau tidak mau harus tetap berjuang memutar otak untuk memenuhi kebutuhan hidup di masa yang sulit ini.
Baca Juga: Sempat Jualan Pisang Goreng Keliling Sampai Hampir Bunuh Diri, Pinkan Mambo Curhat Terlilit Hutang
Pemerintah sendiri telah menggelontorkan banyak dana bantuan untuk masyarakat yang terkena dampak dari wabah pagebluk ini. Mulai dari bantuan langsung tunai Rp 600.000, bantuan UMKM, sampai bantuan BPJS Ketenagakerjaan.
Nilai BLT Karyawan yang cair sebesar Rp 1,2 juta untuk dua bulan dengan nilai Rp 600 ribu per bulannya. Diketahui, ada 3,5 juta penerima BLT pada tahap III ini. Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah menerima 3,5 juta data nomor rekening peserta penerima bantuan subsidi gaji/upah ( BSU) gelombang ketiga, pada tanggal 8 September 2020 lalu.
Salah satu syarat untuk bantuan peserta aktif program jaminan sosial ketenagakerjaan yang membayar iuran dengan besaran iuran yang dihitung berdasarkan gaji/upah di bawah Rp 5 Juta.
Baca Juga: Merangkak Naik, Simak Informasi Harga Emas Antam Terbaru Hari Ini, Jumat 11 September 2020
Besaran iuran yang dihitung berdasarkan gaji/upah di bawah 5 Juta rupiah tersebut sesuai dengan gaji/upah terakhir yang dilaporkan oleh pemberi kerja kepada BPJS Ketenagakerjaan. Nah, untuk para pekerja yang telah mendaftarkan diri sebagai peserta aktif penerima BPJS Ketenagakerjaan, peserta dapat mengecek secara mandiri.
Pengecekan secara mandiri tersebut mengenai apakah namanya ada atau sudah tercantum dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan atau tidak.
