Profil Biodata Romo Magnis Suseno Ahli Meringankan Bharada E, Ungkap 3 Alasan Logis Ini Ringankan Hukuman

- 27 Desember 2022, 08:27 WIB
Sejak kedatangan pada 1961 Romo Magnis Suseno yang mengamati dinamika politik Indonesia, kini dirinya didapuk sebagai ahli Bharada E
Sejak kedatangan pada 1961 Romo Magnis Suseno yang mengamati dinamika politik Indonesia, kini dirinya didapuk sebagai ahli Bharada E /kebudayaan.kemdikbud.go.id

MEDIA BLITAR – Nama Romo Franz Magnis Suseno kini sedang mendapat atensi publik setelah menjadi ahli dalam sidang terdakwa Bharada Richard Eliezer atau Bharada guna mengusut pembunuhan Brigadir Joshua.

Romo Franz Magnis Suseno didapuk sebagai salah satu saksi ahli etika filsafat moral untuk meringankan hukuman Bharada E.

Dalam sidang tersebut, Romo Magnis Suseno mengungkapkan 3 alasan logis untuk meringankan Bharada E.

Baca Juga: Profil Biodata Song Joong Ki, Aktor Korea Selatan yang Gegerkan Publik Setelah Umukan Kencan dengan Bule

Romo Franz Magnis Suseno membeberkan beberapa poin yang dapat meringankan hukuman Bharada Richard Eliezer di depan majelis hakim di PN Jaksel, Senin 26 Desember 2022.

Pengacara Eliezer, Ronny Talapessy, awalnya bertanya apa saja unsur-unsur yang dapat meringankan Eliezer dalam kasus pembunuhan Yosua. Romo Magnis kemudian membeberkan unsur-unsur tersebut.

“Terkait dengan peristiwa penembakan terhadap Yosua oleh Eliezer dari sudut kajian filsafat moral apa saja unsur-unsur yang dapat meringankan Eliezer?” tanya Ronny.

Baca Juga: Cara Mudah Bermain Latto-Latto Bagi Pemula yang Viral di Tiktok, dengan Mengayunkan ke Atas dan Bawah

Romo Magnis kemudian membeberkan unsur-unsur yang meringankan hukuman bagi terdakwa Eliezer, setidaknya ada 3 poin yang perlu digaris bawahi.

Unsur Pangkat

Unsur-unsur yang meringankan bagi Eliezer yang pertama adalah, ‘unsur pangkat’ dan ‘jabatan’

Romo Magnis mengungkapkan bahwa dalam kasus ini, Eliezer diperintah oleh atasannya yang notabene memiliki pangkat jauh lebih tinggi darinya, yaitu Irjen Ferdy Sambo.

Ia menegaskan bahwa sebagai bawahan dengan menganut budaya ‘laksanakan’ yang tidak mungkin tidak ditaati Richard Eliezer.

Baca Juga: Siapa Om Kuat Alias Diryanto Kodir ART Ferdy Sambo yang Juga Bikin Geram Jaksa dan Hakim? Ini Profilnya

Dengan demikian maka, poin pertama yang bisa meringankan Bharada Eliezer adalah kedudukan Ferdy Sambo atau yang memberikan perintah menembak atau membunuh yang berpangkat Irjen.

Bharada E yang pangkatnya paling rendah di polisi serta umurnya masih 24 tahun tidak memungkinkan untuk menolak utusan atasannya.

“Jadi masih muda itu, laksanakan itu, budaya laksanakan itu, adalah unsur yang paling kuat,” kata Romo Magnis Suseno.

Situasi yang Genting Membuat Tidak Bisa Berpikir Jernih

Selanjutnya, alasan kedua yang bisa meringankan hukuman Bharada E adalah situasi yang tidak bisa diprediksi dan cenderung menegangkan.

Baca Juga: Bukan Hanya Susi, Diryanto Alias Kodir ART Ferdy Sambo Juga Bikin Naik Pitam Jaksa dan Hakim, Siapa Om Kuat?

Eliezer dinilai tidak mempunyai waktu untuk mempertimbangkan secara matang karena adanya keterbatasan waktu untuk mengambil keputusan.

Karena memang waktu yang mepet dan situasi yang membingungkan membuat Bharada E tidak punya cukup waktu untuk membuat keputusan yang baik. Sebelumnya, Bharada E juga menyebut bisanya ia baru bisa memikirkan sesuatu setelah ia tidur terlebih dahulu.

 “Menurut saya itu tentu dua faktor yang secara etis sangat meringankan,” ujarnya lagi.

Perintah yang Tidak Masuk Akal

Kemudian, alasan terakhir yang bisa merungkan Eliezer karena perintah penembakan ini adalah perintah yang tidak masuk akal.

Baca Juga: 3 Link Nonton Streaming Wednesday Full Episode 1 2 3 4 5 6 7 8 Sub Indo Bukan Telegram, LK21, IDLIX, Rebahin

 “Tambahan satu poin, dalam kepolisian seperti di dalam situasi pertempuran militer. Di dalam kepolisian memang bisa ada situasi, di mana atasan memberi perintah tembak,” katanya.

“Jadi bahwa seorang atasan polisi memberi perintah tembak itu tidak total sama sekali, tidak masuk akal,” kata Romo Magnis Suseno.

Diketahui, Bharada E disebut JPU sebagai sosok yang menembak Brigadir J. Dia menembak berdasarkan perintah dari Ferdy Sambo.

Siapa Romo Magnis Suseno?

Memiliki paras bak bule, banyak publik penasaran dengan sosok Romo Magnis Suseno? Siapakah dia?

Baca Juga: Wednesday Season 2 Kapan Tayang? Ini 7 Alasan Logis Kenapa Wednesday 2 Harus Tayang di Musim Kedua

Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno, SJ. penerima Tanda Kehormatan Kelas Bintang Mahaputera Utama Tahun 2015. Beliau adalah rohaniawan dan budayawan yang turut mendirikan Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara.

Sekitar 600 tulisan populer dan imliahnya tersebar di berbagai media. Puluhan buku karyanya menjadi acuan akademisi dalam bidang filsafat etika dan politik.

Pakar filsafat etika yang rajin mengirim surat kritik kepada presiden RI ini juga bekerja untuk perdamaian bersama tokoh-tokoh dari berbagai golongan dan agama/keyakinan.

Baca Juga: 5 Quotes Bahasa Sansekerta Cinta Aesthetic, Cocok Buat Status Sindir Gebetan Kamu Via WhatsApp dan IG Story

Franz yang optimis dengan kedalaman dan kemampuan berkembang budaya Indonesia mengajak bangsa Indonesia untuk berani menghormati perbedaan.

Franz Magnis-Suseno, SJ lahir di Eckersdorf, Jerman pada tahun 1936. Sesudah menyelesaikan Humanistisches Gymnasium(setingkat SMA) Franz masuk tarekat Katolik Ordo Jesuit yang mengabdi di berbagai negara, antara lain Indonesia.

Saat Franz mengetahui para Jesuit yang bersemangat mengabarkan Indonesia, ia tergerak untuk membantu pelayanan gereja di Indonesia.

Baca Juga: Arti Quotes Bahasa Sansekerta Aesthetic: Ini Tentang Dersik yang Melengkapi Elegi dalam Lindap Bumantara

Ia belajar bahasa Jawa dan Indonesia di Giri Sonta dan Bara. Selanjutnya 1962–1964 mengajar agama di SMA Knaisius di Jakarta dan mengurus asrama siswa.

Pada tahun1964–1968 Franz melanjutkan studi teologi di Yogyakarta dan ditahbiskan menjadi imam (pastor) di Yogyakarta pada 1967.

Franz merasakan perlakuan amat baik dan semakin tertarik deangn Indonesia, kemudian menjadi warga negara Indonesia pada tahun 1977.

Baca Juga: Siapa Romo Magnis Suseno? Ini Profil Biodata Ahli yang Meringankan Bharada E dalam kasus Ferdy Sambo

Franz yang mengamati dinamika politik Indonesia sejak kedatangannya (1961) memberikan beberapa refleksi

Melansir dari berbagai informasi, Frans Magnis ini adalah seorang pengajar filsafat yakni pada bidang filsafat moral dan etika.

Frans Magnis adalah kelahiran Eckersdorf, Sesilia, Distrik Glatz, Jerman yang sekarang bagian dari Polandia.

Baca Juga: Ternyata Selain Romo Magnis Suseno Ada 2 Ahli Lain yang Dihadirkan Meringankan Hukuman Bharada E, Siapa Saja?

Menyadur dari buku 'Franz Magnis-Suseno, Sosok dan Pemikirannya', Magnis-Suseno dikenal tidak hanya sebagai rohaniwan dan tokoh lintas agama, tetapi juga giat memperjuangkan demokrasi, toleransi, dan hak-hak asasi manusia di dalam masyarakat kita yang majemuk ini.

Frans Magnis-Susesno diketahui banyak sekali menulis pemikirannya di bidang filsafat, etika dialog antaragama, teologi. Seluruh tulisannya telah membuka pemikiran kritis.

Pemikirannya melampaui tema-tema akademis filsafat, menjangkau masalah paling mendesak, seperti ancaman komunisme, krisis kebangsaan, konflik etnis, radikalisme agama, penggusuran, dan berbagai masalah kemanusiaan lainnya. Semua ini ditinjau dari pendekatan etika.

Baca Juga: 3 Alasan Logis Bisa Meringankan Hukuman Bharada Eliezer, Romo Franz Magnis Suseno Beberkan Hal Tak Terduga Ini

Bukunya yang paling populer adalah buku berjudul 'Etika Politik' hingga 'Pemikiran Karl Marx'. Saat ini, Franz Magnis merupakan guru besar emeritus di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarka.

Berikut ini adalah profil dan biodata Romo Magnis Suseno.

Nama Lengkap: Romo Magnis Suseno

Nama Alias:Franz Graf von atau Franz Magnis Suseno

Tempat Lahir: Eckersdorft, Jerman

Tanggal Lahir: Selasa, 26 Mei 1936

Baca Juga: Profil Biodata Rena Dyana yang Dituding Sebegai Pemeran Wanita Kebaya Hijau, Ternyata Kerap Umbar Foto Seksi

Agama: Katolik

Zodiak: Gemini

Warga Negara: Indonesia

Karir

- Tokoh Agama Katolik

- Budayawan

- Direktur Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Filsafat (STF) Driyarkara.

Demikianlah info siapa sosok Romo Magnis Suseno? Lengkap dengan informasi mengenai profil biodata ahli yang meringankan Bharada E dalam kasus Ferdy Sambo***

 

 

Editor: Anandita Marwa Aulia

Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x