MEDIA BLITAR - Kabar terkait naiknya harga mie instan sebanyak tiga kali lipat menjadi sorotan publik.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyebutkan bahwa kenaikan mie instan sebelumnya sudah mengaalami kenaikan secara bertahap.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dalam waktu dekan ini harga mie instan akan mengalami kenaikan secara signifikan.
Lantas benarkah kenaikan mie instan disebabkan krena dampak dari perang Ukraina dan Rusia?
Syahrul Yasin Limpo menyebutkan kenaikan mie instan ini disebabkan karena dampak dari perang antara Ukraina dan Rusia.
"Belum selesai dengan climate change, kita dihadapkan Perang Ukraina-Rusia," katanya.
Dampak dari perang Ukraina dan Rusia tersebut mengakibatkan impor bahan baku mie instan berupa gandum terhambat.
"Dimana ada 180 juta ton gandum ngga bisa keluar, jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya (naik) 3x lipat," tuturnya lagi dalam webinar Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
Baca Juga: Masih Jadi Misteri, Mahfud MD Sebut Motif Pembunuhan Brgadir J Sensitif Boleh Didengar Orang Dewasa
Naiknya harga mie instan tentu menjadi kabar buruk bagi para penikmatnya khususnya para anak rantau. Mie instan biasanya menjadi pilihan para anak kos di akhir bulan.
Lebih lanjut Syahrul Yasin Limpo menyebutkan Indonesia saat ini ketergantungan mengimpor bahan baku, seperti gandum.
"Saya bicara ekstrem aja, ada gandum tapi harganya mahal banget. Sementara kita impor terus," ucap Syahrul.
Ukraina dan Rusia, merupakan negara penghasil gandum terbesar di dunia.
Akibat insiden perang ini, gandum menjadi barang langka karena pasokan terhambat.
"Ada gandumnya, tapi harganya mahal banget," katanya.
Merespons kenaikan yang terjadi, Dokter Andi Khomeini Takdir dalam akun Twitternya menyampaikan sudut pandangnya.
"Tarif ojol akan naik. Tarif pesawat sudah naik. Harga mi instan otw naik (sudah pernah kucuitkan sebelum perang Rusia dan Ukraina dimulai)," katanya, dikutip dari akun Twitter @dr_koko28.
"Kasian anak kosan yang rantau nun jauh dari kampung halaman. Semoga kita bisa fokus bantu rakyat kecil dan warga bocil agar bisa bertahan," ucap Dokter Andi lagi.***