Politikus berusia 50 tahun yang berada di sisi seberang pemerintahan tersebut mengungkapkan, kelangkaan ini sangat radikal mengingat terjadi di negara yang memiliki kelapa sawit melimpah.
"Sudah menjadi berita internasional. Produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia mengalami krisis minyak goreng. Radikal," Dikutip dari akun Twitter Fadli Zon pada Rabu, 5 April 2022.
Baca Juga: Rekomendasi Buah yang Baik untuk Buka Puasa Selama Bulan Ramadhan, Salah Satunya Kurma
Sebelumnya pada Februari 2022 lalu, Pemerintah mengubah harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng menjadi Rp 14.000 per liter untuk yang kemasan.
Sedangkan untuk minyak goreng curah dipatok dengan harga Rp 11.500.
Semenjak ditetapkan, banyak masyarakat yang antusias memburu minyak goreng dengan harga murah hingga memicu terjadinya panic buying di sejumlah daerah.
Namun, ketika aturan harga eceran tertinggi (HET) dicabut, minyak goreng kemasan secara ajaib muncul kembali ke permukaan.
Tetapi dengan harga yang sangat tinggi yakni tiga kali lipat dari harga sebelumnya.***