BPOM Terbitkan EUA Penggunaan Vaksin Sinopharm Untuk Booster  

- 2 Februari 2022, 14:08 WIB
Ilustrasi - BPOM Terbitkan EUA Penggunaan Vaksin Sinopharm Untuk Booster   
Ilustrasi - BPOM Terbitkan EUA Penggunaan Vaksin Sinopharm Untuk Booster   /torstensimon/Pixabay

 

MEDIA BLITAR- BPOM atau Badan Pengawas Obat dan Makanan RI telah menerbitkan EUA (Emergency Use Authorization) atau Izin Penggunaan Darurat terhadap Sinopharm sebagai vaksin ke enam di Indonesia yang nantinya akan digunakan sebagai dosis booster atau vaksin penguat di Indonesia.

Saat ini vaksin dengan nama SARS-CoV-2 Vaccine produksi Beijing Bio-Institute Biological atau dikenal sebagai vaksin Sinopharm ini telah didaftarkan PT Kimia Farma untuk penggunaan booster homolog.

Baca Juga: Link Nonton dan Spoiler Ghost Doctor Episode 11, Apa Penyebab Cha Young Min Marah?

Vaksin booster ini nantinya akan digunakan pada usia 18 tahun atau lebih yang telah mendapatkan dosis primer lengkap, minimal enam bulan sebelumnya.

Sebelumnya BPOM memang telah mengevaluasi aspek dari khasiat dan keamanan vaksin COVID-19 Sinopharm sebagai dosis booster.

Baca Juga: Prediksi Formasi Timnas Indonesia U23, Pakai 4-1-4-1, Siap Meledak di Piala AFF U23 2022

"Sesuai persyaratan penggunaan darurat, BPOM telah melakukan evaluasi terhadap aspek khasiat dan keamanan mengacu pada standar evaluasi vaksin COVID-19 untuk vaksin Sinopharm sebagai dosis booster homolog untuk dewasa 18 tahun ke atas,” ujar Kepala BPOM Penny K Lukito seperti dikutip dari Antara Rabu, 2 februari 2022.

“Pada umumnya, berdasarkan aspek keamanan, penggunaan vaksin Sinopharm sebagai booster dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh,” kata Penny.

Baca Juga: Polisi Resmi Perkenalkan Seragam Baru Satpam di HUT ke-41, Dari Coklat Muda Menjadi Krem

Frekuensi, jenis, dan keparahan reaksi sampingan atau kejadian yang tidak diharapkan setelah pemberian booster cenderung lebih rendah dibandingkan saat pemberian dosis primer.

Menurutnya, berdasarkan kajian aspek imunogenisitas, peningkatan respons imun humoral untuk parameter pengukuran antibodi netralisasi dan anti-IgG masing-masing sebesar 8 kali lipat dibandingkan sebelum pemberian booster.

Baca Juga: Spoiler dan Sinopsis Ghost Doctor Episode 11, Bagaimana Reaksi Se Jin Mendengar Pengakuan Go Seung Tak?

Jadi, respons imun setelah pemberian booster vaksin Sinopharm ini  lebih tinggi dibandingkan respons imun yang dihasilkan pada saat vaksinasi primer.

“Persetujuan EUA vaksin Sinopharm ini menambah alternatif vaksin booster homologus untuk platform inactivated virus," ujarnya.

Di samping itu, Penny mewakili BPOM juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dan menyukseskan vaksinasi sebagai upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 akhir-akhir ini sempat meresahkan.***

Editor: Farra Fadila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah