Fokus Penanganan Omicron Melalui Telemedicine, Apa Saja Platformnya?

- 11 Januari 2022, 11:18 WIB
Fokus Penanganan Omicron Melalui Telemedicine, Apa Saja Platformnya?
Fokus Penanganan Omicron Melalui Telemedicine, Apa Saja Platformnya? /freepik

MEDIA BLITAR - Kasus Omicron telah terjadi di Indonesia mulai akhir tahun 2021 lalu.

Kasus pertama Omicron terjadi di Afrika Selatan yang kini telah mencapai 110 lebih negara dengan kasus tersebut.

Penyebaran Covid-19 varian Omicron dirasa lebih cepat penularannya dan hanya menimnulkan gejala ringan atau bahkan tanpa gejala.

Baca Juga: Prediksi Formasi & Susunan Pemain Timnas Indonesia Kualifikasi Piala Asia 2023 Diperkuat 4 Pemain Naturalisasi

Hal tersebut membuat pasien yang terinfeksi Omicron tidak terlalu membutuhkan oerawatan yang serius di rumah sakit.

Seperti yang dijelaskan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang dilansir MediaBlitar dari laman Sehat Negeriku pada 11 Januari 2022 mengatakan bahwa memang pasien Omicron tidak membutuhkan perawatan serius di RS dan hanya cukup isolasi mandiri saja di rumah.

Pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah juga akan diberikan suplemen vitamin dan obat terapi yang dianjurkan.

 Baca Juga: Profil Biodata Thomas Gardner, Gelandang Multi Fungsi Keturunan Kanada, Timnas Indonesia Siap Naturalisasi?

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kasus Omicron memang mengalami kenaiakn dan diperkirakan akan jauh lebih tinggi daripada delta.

Namun, pasien yang dirawat di RS lebih sedikit karena gejala lebih ringan atau bahkan tanpa gejala.

Hal tersebut membuat strategi layanan Kemenkes berfokus pada perawatan di rumah dan tidak perlu ke RS.

Baca Juga: Cara dan Link Buat Wallpaper Estetik Moon Phase, Simak Penjelasan Singkat Moon Phase yang Viral di TikTok

Sehingga Kemenkes bekerja sama dengan platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan pengiriman obat secara gratis bagi pasien yang sedang menjalani isolasi di rumah

Untuk mempercepat proses kesembuhan pasien ada beberapa platform telemedicine yang bisa digunakan untuk berkonsultasi.

Platform telemedicine tersebut di antaranya Alodokter, Grabhealth, Halodoc, KlikDokter, Getwell, Good Doctor, Klinik Go, Milvik Dokter, Link Sehat, SehatQ, ProSehat, Aido Health, YesDok, Homecare24, mDoc, Trustmedis, Vascular, dan Lekasehat.

 Baca Juga: Pengabdi Setan 2: Communion, Siap Tayang 2022, Begini Cuplikan Teasernya

Dalam pelaksanaannya Kemenkes juga akan menyesuaikan perubahan peraturan penatalaksanaan pasien Covid-19 yang juga termasuk penyertaan obat Monulpiravir dan Plaxloid kepada pasien dengan gejala ringan untuk terapi.

Obat Monulpiravir dan Plaxloid telah diteliti dan diuji coba kepada pasien Covid-19 telah mampu mengurangi gejala sampai kematian, serta obat ini terjamin aman.

Dari total pasien 414 konfirmasi kasus yang telah dirinci oleh Menkes, 99% mengalami gejala ringan dan tanpa gejala.

 Baca Juga: Lirik Lagu dan Terjemahan Every Summertime – NIKI Sedang Viral di TikTok Jadi Backsound Tren Moon Phase

“Dari 414 yang dirawat, 114 orang atau 26% sudah sembuh termasuk dengan 2 orang yang baru saja masuk dengan kategori sedang butuh perawatan oksigen,” kata Menkes.

Untuk mencegah adanya kelonjakan kasus Omicron, Pemerintah mempercepat vaksinasi Covid-19 terutama bagi daerah yang cakupannya kurang.

Daerah yang belum mecakupi 70% vaksinasi adalah Sumatera Barat, Sulawesi Barat, Papua, Papua Barat, dan Maluku.

 Baca Juga: Biodata Lengkap Adiba Khanza Kepergok Jalan dengan Egy Maulana Vikri, Anak Almarhum Uje, Kuliah Dimana, Umur

Semakin cepat vaksin diberikan maka akan semakin cepat pula kekebalan tubuh akan terbentuk.

Selain itu juga harus tetap melaksanakan protokol kesehatan meski telah menerima vaksin.***

 

Editor: Farra Fadila

Sumber: Sehat Negeriku Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah