“Kenapa hanya harga PCR? Semuanya donk, obat dan alkes. Harga PCR, obat dan alkes itu Indonesia lebih mahal dari luar negeri karena kita dikenai pajak,” ucap Slamet Budiarto, seperti dikutip dari artikel Pikiranrakyat.com.
Sebelumnya, IDI pernah untuk mengirimkan surat ke Jokowi agar obat-obatan dan alat kesehatan labotarium itu tidak dikenai pajak, karena itu untuk diperuntukan untuk orang sakit.
Akan tetapi kenyataanya malah sebaliknya sehingga untuk harganya alkes dan obat-obatan lebih tinggi. Oleh sebab itu ketua IDI menjelaskan, kenapa harga obat-obatan dan alat kesehatan mahal karena ada pajak dan bea masuk.
“Kalau masuknya mura, ya, pasti akan dijual murah,” ucapnya kembali.***