Kementerian Agama Mengeluarkan Surat Edaran Terkait Penyelenggaraan Shalat Idul Adha 2021

- 19 Juli 2021, 10:57 WIB
ILUSTRASI - Hewan kurban untuk Idul Adha.*
ILUSTRASI - Hewan kurban untuk Idul Adha.* /Pixels/

MEDIA BLITAR – Kementerian Agama Yaqut Cholil Qoumas menterbitkan Surat Edaran Nomor 15 tahun 2021, tentang penerapan protokol kesehatan dalam penyelenggaraan shalat Idul Adha 2021 dan pelaksanaan kurban dimasa pandemi Covid-19.

“Untuk memberikan rasa aman kepada umat islam di tengah pandemi Covid-19 yang belum terkendali dan munculnya varian baru, perlu dilakukan penerapan protokol kesehatan secara ketat dalam penyelenggaraan shalat Idul Adha dan pelaksanaan kurban 1442 H,” ucap Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Rabu 23 Juni 2021, dikutip MediaBlitar.com dari laman website sulsel.kemenag.go.id.

Adanya edaran tersebut dimaksudkan sebagai panduan dalam upaya pencegahan, pengendalian dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19, pada semua zona risiko penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Usai Perang dengan Israel, Gaza Berduka Menandai Hari Raya Idul Adha

Dilansir MediaBlitar.com dari laman website sulsel.kemenag.go.id, berikut ketentuan yang tertuang dalam SE/202, tentang Penerapan Protokol Kesehatan dalam Penyelenggaraan Shalat Idul Adha dan Pelaksanaan kurban tahun 1442 H/2021, sebagai berikut:

  1. Malam takbiran menyambut Hari Raya Idul Adha pada prinsipnya dapat dilaksanakan di semua masjid/musala, dengan ketentuan sebagai berikut:

-        Dilaksanakan secara terbatas paling banyak 10% dari kapasitas musala/masjid dan tetap memperhatinkan standar protokol kesehatan secara ketat.

-        Kegiatan takbir keliling dilarang, untuk mengantisipasi keramaian atau kerumunan

-        Kegiatan takbiran dapat disiarkan secara virtual dari masjid/musala

Baca Juga: MUI Menghimbau Masyarakat Agar Mematuhi Larangan Pelaksanaan Shalat Idul Adha di Masjid

  1. Shalat Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijjah 1442 H/2021 M di lapangan terbuka atau di masjid/musala, pada daerah zona merah dan oranye ditiadakan.
  2. Shalat Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijjah 1442 H/2021 M dapat diadakan di lapangan terbuka atau dimasjid/musala hanya di daerah yang dinyatakan aman dari Covid-19 atau diluar zona merah dan oranye, berdasarkan penetapan pemerintah daerah dan Satuan tugas Penanganan Covid-19 setempat.
  3. Diwajibkan untuk menerapkan standar protokol kesehatan Covid-19 secara ketat, dengan berbagaia ketentuan berikut:

-        Dalam penyampaian khutbah Idul Adha harus secara singkat dan maksimal paling lama 15 menit.

-        Jamaah sholat Idul Adha yang hadir paling banyak 50% dari kapasitas tempat, agar kemungkinan untuk menjaga jarak antar shaf.

-        Panitia shalat Idul Adha diwajibkan menggunaka alat pengecek suhu tubuh.

-        Bagi lanjut usia,  orang dalam kondisi sehat atau orang yang habis bepergian jauh, dilarang untuk mengikuti shalat Idul Adha dilapangan terbuka atau masjid/musala.

-        Seluruh jamaah wajib menggunakan masker dan menjaga jarak.

-        Seluruh jamaah membawa perlengkapan shalat masing-masing.

-        Khatib diharuskan menggunakan masker dan faceshild, pada saat menyampaikan khutbah.

-        Menghindari berjabat tangan tanpa bersentuhan secara fisik.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Berikut Resep Bikin Rendang Daging yang Empuk dan Enak, Wajib Dicoba Nih

  1. Pelaksanaan kurban agar memperhatinkan ketentuan, berikut:

-        Penyembelihan hewan kurban berlangsung dalam waktu 3 hari tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijjah untuk menghindari kerumunan warga di lokasi pelaksanaan kurban.

-        Pemotongan hewan kurban dilakukan di Rumah Hewan Ruminasia (RPH-R).

-        Kegiatan penyembelihan hewan kurban kepada warga masyarakat yang berhak menerima, wajib memperhatinkan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

-        Kegiatan pemotongan hewan kurban hanya boleh dilakukan oleh panitia pemotongan hewan kurban dan disaksikan oleh orang yang berkurban.

Baca Juga: Persiapan Idul Adha 2021: Resep Sate Maranggi Daging Sapi, Mudah dan Lezat

-        Pendistribusian daging kurban dilakukan langsung oleh panitia kepada warga ditempat tinggal masing-masing.

  1. Panitia shalat Hari Raya Idul Adha, sebelum menggelar Shalat Idul Adha wajib berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dijalankan dengan baik, aman dan terkendali.

Itulah beberapa tentang Penerapan Protokol Kesehatan dalam Penyelenggaraan Shalat Idul Adha dan Pelaksanaan kurban tahun 1442 H/2021.***

 

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah