PPKM Darurat Akan Diperpanjang 6 Minggu, Kemenkeu Menyebutkan Skenario Terburuk Penanganan Covid-19

- 15 Juli 2021, 10:43 WIB
PPKM Darurat Akan Diperpanjang 6 Minggu, Kemenkeu Menyebutkan Skenario Terburuk penanganan Covid-19
PPKM Darurat Akan Diperpanjang 6 Minggu, Kemenkeu Menyebutkan Skenario Terburuk penanganan Covid-19 /Instagram/@smindrawati

MEDIA BLITAR – Pemerintah telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di daerah Jawa dan Bali yang dimulai tanggal 3-20 Juli 2021. Hal tersebut diberlakukan agar mengurangi angka penyebaran Covid-19 yang tinggi di Indonesia.

Berbagai informasi yang telah memberikan sebuah isu, kemungkinan akan memperpanjang PPKM darurat yang seharusnya selesai pada tanggal 20 Juli 2021 hingga diperpanjang 6 minggu.

Baca Juga: PPKM Akan Diperpanjang? Denny Darko Memprediksi Akan Ada Klaster Idul Adha

Sementara itu, kabar tersebut muncul setelah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI yang menyampaikan skenario terburuk penanganan Covid-19.

Dalam rapat kerja tersebut, Sri Mulyani menjelaskan skenario terburuk perpanjangan PPKM darurat hingga 6 minggu melalui slide penjelasannya, pada Senin 12 Juli 2021.

Menurut Sri Mulyani, kemungkinan skenario terburuk perpanjangan PPKM darurat hingga 6 minggu adalah untuk mengurangi risiko pandemi Covid-19 yang masih tinggi di tanah air dengan munculnya varian delta.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebutkan Skenario Terburuk PPKM Darurat Jawa Bali Akan Diperpanjang Hingga 6 Minggu

Dengan menerapkan PPKM darurat, mobilitas masyarakat diharapkan dapat berkurang dan membuat angka penyebaran Covid-19 menurun.

“PPKM darurat selama 4-6 minggu dijalankan untuk menahan penyebaran kasus Covid-19. Mobilitas masyarakat diharapkan menurun signifikan,” ujar Sri Mulyani,dikutip MediaBlitar.com dari artikel PMJ News.

Selanjutnya Sri Mulyani yang menyebutkan angka belanja APBN akan terus diperkuat untuk menanggulangi dampak negatif dan tingginya angka Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia.

Namun dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga menilai perlunya percepatan program vaksinasi untuk mencapai herd imunity pada akhir 2021 di Indonesia.

Baca Juga: Tertipkan PPKM Darurat, Aipda Purnomo Pinta Seorang Kakek Tak Jualan, dan Beri Rp5 Juta

Selain itu, pemerintah sendiri yang sudah telah targetkan sejuta dosis vaksin Covid-19 untuk bisa disuntikkan kepada masyarakat di tiap harinya pada Juli 2021, kemudian dua juta untuk bulan Agustus 2021.

Namun, dengan mempertimbangkan kondisi sampai saat ini, Sri Mulyani memperkirakan adanya pertumbuhan ekonomi pada kisaran 3,1-3,3 persen pada semester awal tahun 2021 di Indonesia.

Kemudian di sisi lain untuk angka pertumbuhan ekonomi pada kurun waktu tahun 2021 akan diperkirakan mencapai angka 3,7 sampai 4,5 persen.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah