Bibit Siklon Tropis 94W, BNPB Keluarkan Peringatan Dini Kepada 30 Wilayah untuk Tingkatkan Kewaspadaan

- 14 April 2021, 05:49 WIB
Citra satelit yang menunjukkan adanya pertumbuhan Bibit Siklon Tropis 94W (lingkaran biru) di Samudera Pasifik utara Papua, Senin (12/4)
Citra satelit yang menunjukkan adanya pertumbuhan Bibit Siklon Tropis 94W (lingkaran biru) di Samudera Pasifik utara Papua, Senin (12/4) /BMKG./

MEDIA BLITAR – BNPB meminta kepada daerah 30 di tingkat provinsi untuk mewaspadai potensi bibit siklon tropis 94W. Kewaspadaan tersebut disampaikan melalui surat pada Selasa, 13 April 2021 kepada para gubernur.

Kewaspadaan tersebut bertujuan untuk menekankan pada peringatan dini dan langkah-langkah kesiapsiagaan.

BNPB juga menyikapi informasi yang disampaikan oleh BMKG terkait siklon tropis 94W. BNPB merekomendasikan beberapa langkah kesiapsiagaan terhadap peringatan dini ini dari BMKG.

Baca Juga: Lingard Menggila! Setelah Membawa West Ham Taklukan Leicester City 3-2

Sementara itu, Deputi Bidang Pencegahan Lilik Kurniawan meminta supaya adanya pemantauan ruang udara dan kondisi bandar udara untuk terus melakukan koordinasi dengan dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Airnav untuk menerbitkan informasi peringatan, berupa Sigmet dan Aerodrome Warning.

Lilik juga mengatakan untuk mengaktifkan pusat pengendalian operasi (pusdalops) daerah yang terkoneksi dengan pusat-pusat data, informasi dan komunikasi kelembagaan terkait di pusat dan provinsi, kabupaten dan kota.

Selanjutnya, Lilik juga mengingatkan apabila diperlukan, pemerintah daerah dapat menetapkan status darurat bencana untuk pembentukan pos komando serta aktivasi rencana kontinjensi menjadi rencana operasi.

Baca Juga: Anya Geraldine Beri Semangat Penggemar di Hari Pertama Puasa, Netizen: Jangan Batalin Orang Yah Haah

BNPB juga menyampaikan pesan peringatan dini untuk kesiapsiagaan ke-30 wilayah administrasi setingkat yaitu provinsi, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Kemudian, BNPB berharap kepada pemerintah provinsi untuk menginstruksikan beberapa upaya, yang pertama meningkatkan koordinasi dengan BMKG di wilayah terkait dengan perkembangan potensi bibit siklon tropis.

“Serta Menyusun rencana tindak lanjut dan pengambilan keputusan,” ujar Lilik melalui surat tertulis ke 30 pemerintah daerah provinsi, Selasa 13 April 2021.

Baca Juga: West Brom Raih Kemenangan Beruntun Pertama Setelah Taklukan 3-0 Southampton

Kedua, pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, dan hujan es dan dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang maupun jalan licin.

Dan yang terakhir, Lilik meminta koordinasi antar dinas terkait dan aparatur untuk kesiapsiagaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan masing-masing.

Upaya tersebut bertujuan untuk mencegah dampak yang mungkin timbul dari potensi cuaca ekstrem. Selain itu koordinasi juga menyasar pada komunikasi risiko yang ditujukan kepada masyarakat mengenai potensi bahaya untuk menjauh dari lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon tumbang atau tepi pantai, khususnya warga yang bermukim di wilayah risiko tinggi.

Baca Juga: Tagar #GerakanMuteMassal Trending di Twitter, Valentino Simanjuntak Dianggap Komentator ‘Hiperbola’

Di sisi lain, koordinasi tersebut bertujuan untuk menyiapkan dan mengelola seluruh sumber daya manusia, logistic, peralatan, penyiapan sarana dan prasarana guna penanganan keadaaan darurat serta menyiapkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

Lilik juga meminta agar pemerintah daerah untuk selalu siap siaga dalam mengevakuasi warga yang masyarakat yang tinggal di daerah risiko bencana tinggi, seperti lembah sungai, bawah lereng rawan maupun tepi pantai.

“Mengaktifkan tim siaga bencana untuk memantau lingkungan sekitar akan gejala awal terjadinya banjir bandang, longsor, angin kencang atau pun gelombang tinggi,” ujar Lilik.

Baca Juga: Ungkapan Hati Anak Konglomerat, Putri Tanjung: Gue Karyawan

Sementara itu, BMKG dalam rilisnya menyebutkan bahwa pihaknya mendeteksi adanya Potensi Bibit Siklon Tropis 94W di Samudera Pasifik dari Timur Laut Papua yang berpotensi menguat menjadi siklon tropis dalam seminggu ke depan.

Bibit siklon tropis ini mempengaruhi wilayah bagian utara Indonesia, khususnya daerah Timur seperti Sulawesi, Kepulauan Maluku, Papua Barat, Papua serta beberapa daerah lainnya di Indonesia.

Hal tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan potensi hujan lebat yang disertai dengan angin kencang dan meningkatkan gelombang yang akan terjadi pada tanggal 13-19 April 2021.***

Editor: Farra Fadila

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x