MEDIA BLITAR - Pergerakan bibit siklon Tropis Seroja yang menyebabkan bencana alam di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih terus dipantau oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika Tropical Warning Centre (TCWC).
Diungkapkan saat ini pertumbuhan bibit siklon tropis berada di wilayah dekat Indonesia, tepatnya di Samudra Hinida, Selatan Jawa.
"Saat ini yang ada di wilayah dekan Indonesia satu bibit siklon tropis dan Siklon Tropis Seroja masih berlangsung di selatan NTT," jelas Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin seperti yang dilansir dari ANTARA.
Baca Juga: Gus Miftah Ungkap Anang Hermansyah Mantap Nikahkan Aurel dan Atta, 30 Menit Sebelum Ijab Kabul
Baca Juga: 128 Orang Meninggal Akibat Bencana Alam di NTT, Presiden Jokowi Minta Percepat Evakuasi Korban
Terkait adanya bibit siklon ini, perlu diwaspadai potensi cuaca ekstem yang kemungkinan bisa terjadi seperti angin kencang, hujan dengan intensias lebat dan gelombang tinggi.
Sebelumnya, bibit siklon terpantau sejak Jumat 2 April 2021 di wilayah NTT dan berkembang menjadi Siklon Tropis Seroja pada Senin 5 April 2021 pukul 01:00 WIB.
Masih terkait pergerakan siklon Tropis Seroja disebut menjadi siklon terkuat dari siklon tropis yang pernah terdeteksi di Indonesia.
Baca Juga: Lambat Kembangkan Inovasi Baru, Yahoo Alami Kemunduran