Akar pohon beringin itu yang panjang dan luas diperkirakan sepanjang 250 hektar itu dianggap mampu menahan air tanah dan mencegah erosi tanah.
“Usaha saya menggarap lahan hutan, ingin menghijaukan hutan, bisa lebat dan saya tanami pohon beringin, bulu, ipik yang banyak bermanfaat untuk masyarakat sini,” ujarnya dikutip Media Blitar.
Baca Juga: Pastikan Absen dari Ajang All England 2021, Tim Indonesia Kembali ke Tanah Air
Usahanya pun terbilang berhasil karena akhirnya muncul mata air di tempat yang dulu sangat kering tersebut.
Mata air itu, kemudian, dialirkan ke rumah-rumah warga dan juga digunakan untuk mengairi pertanian di daerah tersebut.
Meskipun warga sekarang ikut menikmati, sebelumnya warga justru menganggap apa yang dilakukan oleh Sadiman itu tidak masuk akal.
Hal ini dibenarkan oleh salah seorang warga setempat bahwa tindakan yang diambil Sadiman dulu dianggap tidak masuk akal.
Baca Juga: Rekam dan Jual 26 Konten Hubungan Intimnya ke Situs Dewasa, Sepasang Kekasih Hasilkan Rp19 Juta
"Dulu dianggap orang gila, punya kambing ditukarin bibit beringin. Ya dianggap masyrakat orang gila," kata Warto.
Apa yang dikatakan Warto tersebut diamini oleh Sadiman yang sehari-hari selalu tampil bak pasukan penjaga hutan lengkap dengan baju safari dan topi ranger.