Isu Penghapusan Frasa Agama di Peta Jalan Pendidikan, Nadiem Berikan Klarifikasi

- 12 Maret 2021, 12:38 WIB
Kemendikbud Nadiem Anwar Makarim.
Kemendikbud Nadiem Anwar Makarim. /Instagram.com/@nadiemmakarim

MEDIA BLITAR - Menanggapi isu penghapusan agama di dalam Peta Jalan pendidikan, Mendikbud Nadiem Anwar Makarim sampaikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa frasa agama tidak akan pernah dihapus dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035.

"Saya ingin meluruskan isu kreatif yang sayangnya tidak benar dan beredar di media sosial, tentang penghilangan kata agama dari Peta Jalan Pendidikan. Terutama mengenai kabar yang menyatakan bahwa Kemendikbud akan menghapus mata pelajaran agama. Jelas isu ini tidak benar dan tidak akan pernah Kemendikbud menghapus mata pelajaran agama," tulis Nadiem di akun instagram pribadinya, Jumat 12 Maret 2021.

Baca Juga: Sosok Calon Istri Ikbal Fauzi Terungkap, Ini Komentar Ayya Renita  ‘Miss Kiki’ Ikatan Cinta

Ia sebut pendidikan agaman didesain untuk membentuk karakter pelajar yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan sangat penting untuk diterapkan.

"Pada saat ini, Peta Jalan Pendidikan dirancang untuk menciptakan pelajar yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia," imbuhnya

Menurut Nadiem, agama bukan hanya hal yang sangat penting, namun suatu hal esensial bagi pendidikan bangsa Indonesia. Kendati demikian pihaknya menyampaikan apresiasi atas sejumlah masukan dari berbagai pihak mengenai isi dari peta jalan pendidikan nasional tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini 12 Maret 2021: Pisces, Capricorn, Sagitarius Agar Pekerjaan Tuntas dan Kuasai Diri

"Kemendikbud menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas masukan dan atensi berbagai kalangan bahwa kata “agama” perlu ditulis secara eksplisit untuk memperkuat tujuan Peta Jalan tersebut. Jadi, kami akan pastikan bahwa kata ini akan termuat pada revisi Peta Jalan Pendidikan selanjutnya," pungkasnya.

Sebelumnya, Kemendikbud berencana untuk mempertimbangkan masuknya frasa agama dalam penyusunan Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud, Hendarman mengaku pihaknya mendengarkan dan menindaklanjuti kritik yang membangun atas usulan masuknya frasa agama dalam dokumen yang bakal menjadi dasar sistem pendidikan Indonesia itu.

Baca Juga: Ahmad Dhani Pilih Once Ketimbang Ari Lasso, Meski Sama-sama Pernah Kerja Bareng

"Semua masukan yang sangat baik, termasuk penambahan kata-kata ‘agama’ secara eksplisit akan dipertimbangkan termuat pada pengembangan Peta Jalan Pendidikan selanjutnya,” ujar Hendarman dalam keterangan tulisnya, Selasa 9 Maret 2021.

Hal itu menyusul kritikan dari sejumlah kalangan, termasuk PP Muhammadiyah yang mempertanyakan absennya frasa "agama" dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 yang hingga kini tengah disusun oleh Kemendikbud.

Hendarman mengurai, saat ini status Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035 masih berupa rancangan yang terus disempurnakan. Pihaknya berjanji penyusunan dokumen pendidikan Tanah Air itu akan mendengar dan menampung masukan serta kritik membangun dari berbagai pihak.

Baca Juga: Lirik Lagu Hold On – Justin Bieber 

"Dalam perjalanannya, Kemendikbud telah bertemu dan meminta masukan kepada lebih dari 60 pihak, yakni organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi, organisasi keagamaan, asosiasi profesi, Institusi pendidikan, organisasi multilateral, dan lain sebagainya,” terang dia.

Nadiem menerangkan bahwa dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 tercantum tujuan membangun profil Pelajar Pancasila sebagai SDM Unggul. Di antara profil tersebut adalah pelajar yang “beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia”.

Ia mengakui, pengembangan SDM unggul harus bersifat holistik dan tidak terfokus kepada kemampuan kognitif saja. Peta Jalan Pendidikan 2020-2035, lanjut Hendarman dirancang agar ekosistem pendidikan mampu menghasilkan anak-anak Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.

Baca Juga: Keluarga Kerajaan Inggris Dianggap Rasis, Pangeran William Angkat Bicara

"Agama sangat esensial bagi kita, bangsa Indonesia dan karenanya kami refleksikan pada profil Pelajar Pancasila. Kemendikbud tidak pernah berencana menghilangkan pelajaran agama. Pelajaran agama akan tetap ada," pungkas dia.

Isu ini kemudian menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Bahkan topik ini hanggat diperbincangkan di media sosial hingga hastag CopotNadiem menjadi trending topik pagi ini.***

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: Instagram @movreview


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x