Nadiem Makarim dapat Rapor Merah dalam Setahun Menjabat Mendikbud

- 25 Oktober 2020, 19:24 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. //Instagram/@nadiemmakarim/

MEDIA BLITAR - Menteri Pendidikan Republik Indonesia, Nadiem Makarim, menerima rapor merah dalam 1 tahun kepemimpinannya. Rapor tersebut ia terima dari Forum Guru Seluruh Indonesia (FSGI).
 
Beberapa kebijakan dari Nadiem, menuai nilai di bawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditentukan FSGI, yakni 75. Secara rata-rata, kinerja Nadiem selama satu tahun hanya mendapatkan nilai 68.
 
Seperti dikutip Media Blitar dari RRI, Pengurus FSGI Cabang Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Mansur mengatakan, terdapat delapan kebijakan Nadiem yang dinilai dalam setahun kinerjanya. 
 
 
Meskipun ada beberapa kebijakan yang mendapat nilai bagus, tetapi jika dirata-ratakan nilai kinerja Nadiem nyatanya belum memenuhi KKM FSGI.
 
"Artinya nilai-nilai di bawah 75 ini dinyatakan tidak tuntas sehingga kalau dirata-rata, nilai 68 ini kurang atau tidak tuntas, jadi nilainya merah," ujar Mansur di acara Raport Merah 1 Tahun Pendidikan Mas Menteri Nadiem secara virtual, Minggu, 23 Oktober 2020.
 
Pertama, poin 100 ia dapatkan dengan predikat baik sekali dalam kebijakannya yang mengahapus ujian nasional UN.
 
 
Kedua, dalam kebijakan peluncuran kurikulum darurat pandemi Covid-19, Nadiem juga mendapatkan predikat baik dengan nilai 80.
 
Ketiga, terkait kebijakan rencana asesmen nasional, ia diberikan nilai 75.
 
"75 cukup karena secara konsep sangat baik tapi kami belum bisa mengulasnya lebih jauh karena belum dilaksanakan," kata Mansur.
 
Keempat, kebijakan Nadiem tentang bantuan kuota internet bagi siswa dan guru hanya diberi nilai 65.
 
 
Kelima, program merdeka belajar yang direncanakan Nadiem, diberi nilai 60. 
 
Keenam, relaksasi dana bantuan operasional sekolah (BOS), diberi nilai 60. 
 
Ketujuh, kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dianggap masih banyak masalah, hanya mencapai angka 55.
 
Terakhir, program organisasi penggerak juga hanya diberi nilai 50 dengan predikat kurang sekali.
 
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal (Sekjen) FSGI, Heru Purnomo menjelaskan bahwa kondisi itu menunjukkan jika gagasan-gagasan yang bagus tersebut, kenyataannya masih menimbulkan polemik di lingkungan masyarakat. 
 
"Sehingga dengan pengamatan penilaian kami, dari gagasan bagus, separuhnya timbul masalah. Dengan kondisi begitu ada banyak nilai merah, dari 8 poin itu rata-ratanya 68, di bawah KKM," ujar dia.***

Editor: Disca Betty Viviansari

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x