Indonesia Kembali Terima Sepuluh Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Sinovac

- 3 Maret 2021, 00:47 WIB
10 juta dosis vaksin asal perusahaan Sinovac tiba di Indonesia, Selasa 2 Maret 2021.
10 juta dosis vaksin asal perusahaan Sinovac tiba di Indonesia, Selasa 2 Maret 2021. /Instagram/@jokowi/

 

MEDIA BLITAR - PT Bio Farma kembali menerima kedatangan sepuluh juta dosis bahan baku vaksin dari perusahaan asal China, Sinovac. Kedatangannya melalui pintu Bandara Internasional Soekarno Hatta.

"Alhamdulillah, hari ini kita kedatangan sepuluh juta bulk vaccine. Bulk vaccine ini adalah materi dasar vaksin yang nanti akan dibuat Bio Farma menjadi vaksin (siap pakai)," ujar Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, ditulis Media Blitar dari Antara, Selasa, 2 Maret 2021.

Sepuluh juta bahan baku vaksin itu merupakan kedatangan tahap kelima dan dijemput melalui penjemputan khusus Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA891.

Baca Juga: KKP Kembangkan Mikroalga Untuk Peningkatan Sektor Budidaya Perikanan.

Sebelum ini, Pemerintah Indonesia telah mendatangkan vaksin siap pakai maupun masih dalam bentuk bahan baku.

Sejauh ini, pemerintah setidaknya telah mendatangkan total 38 juta dosis vaksin dari Sinovac. Jumlah itu terdiri atas siap pakai maupun dalam bentuk bahan baku.

Pada kedatang pertama, jumlah vaksin yang datang sebanyak 1,2 juta dosis. Pada kedatangan kedua sebanyak 1,8 juta dosis vaksin siap pakai.

Baca Juga: Terapung di Laut, Dua Nelayan Hilang di Maluku Ditemukan

Lalu pada kedatangan ketiga, sebanyak 15 juta vaksin telah tiba dan 10 juta dosis bahan baku datang pada kedatangan keempat.

Vaksin-vaksin tersebut akan digunakan untuk mendukung program vaksinasi massal secara gratis yang menargetkan 181,5 juta masyarakat.

"Bertahap, nanti kemudian akan datang 185 juta vaksin yang berasal dari Sinovac," kata Dante.

Baca Juga: Ada Kompetisi Bola Pramusim, Ini Stadion yang Dipakai Untuk Piala Menpora

Sebagaimana pada kedatangan ketiga dan keempat, bahan baku vaksin dari Sinovac akan diolah dan diproduksi lebih jauh oleh BUMN farmasi PT Bio Farma.

Proses produksi ini telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sebelum itu, vaksin COVID-19 produksi Sinovac telah menerima izin penggunaan darurat dari BPOM. Vaksin itu juga memperoleh fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Selain vaksin COVID-19 yang berasal dari Sinovac, pemerintah juga telah memperoleh komitmen pengadaan vaksin dari sejumlah perusahaan farmasi lainnya.

Baca Juga: Innalillahi Rina Gunawan Meninggal Dunia, Addie MS: Selamat Jalan

Baca Juga: INNALILLAHI! Sang Manajer Sebut Artis dan Presenter Rina Gunawan Telah Meninggal Dunia

Toal ada empat vaksin selain Sinovac yang didapat pemerintah. Tiga vaksin lainya berasal dari AstraZeneca dari Inggris, Pfizer-BioNTech dari Jerman dan Amerika, serta Novavax dari Amerika.

Seluruh vaksin tersebut, digunakan dalam program vaksinasi pemerintah kepada masyarakat.

"Semua vaksin tersebut akan memenuhi kebutuhan vaksinasi seluruh masyarakat Indonesia," katanya.***

 

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah