KKP Kembangkan Mikroalga Untuk Peningkatan Sektor Budidaya Perikanan.

- 3 Maret 2021, 00:08 WIB
KKP Kembangkan Mikroalga Untuk Peningkatan Sektor Budidaya Perikanan
KKP Kembangkan Mikroalga Untuk Peningkatan Sektor Budidaya Perikanan /Antara/Humas KKP/

MEDIA BLITAR - Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah mengembangkan teknologi yang berfungsi meningkatkan produktivitas mikroalga. Teknologi ini disebut sebagai fotobioreaktor.

"Di industri perikanan budi daya, mikroalga menjadi sumber pakan yang biasanya digunakan untuk pakan larva ikan dan udang, zooplankton dan ikan herbivora," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto dikutip Media Blitar melalui Antara, Selasa, 2 Maret 2021.

Baca Juga: Tak Ingin Dimas Ahmad Miliki Perilaku Seperti Raffi Ahmad, Merry Sampaikan Pesan Menohok

Mikroalga merupakan salah satu sumber pakan dalam budi daya perikanan. Sedangkan teknologi fotobioreaktor adalah reaktor tembus pandang.

Juga dilengkapi dengan instalasi suplay media dan emisi gas. Hal ini dapat menjadikan kultur mikroalga jadi lebih cepat dan mudah.

Praktis, keunggulan teknologi fotobioreaktor ialah kemudahan kultur mikroalga. Karena pada dasarnya, kontrol dapat dilakukan secara optimal.

Baca Juga: Terapung di Laut, Dua Nelayan Hilang di Maluku Ditemukan

"Bioreaktor ini memungkinkan cahaya masuk, sehingga organisme mikroskopis berklorofil seperti mikroalga dapat memanfaatkan sumber cahaya tersebut untuk melakukan fotosintesis," paparnya.

Salah satu lokasi yang mengembangkan teknologi fotobioreaktor ini adalah Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee, di Kabupaten Aceh Besar.

Proses kultur mikroalga dilakukan dengan menggunakan tabung akrilik transparan. Ini memungkinkan rasio luas permukaan dan volum penerimaan cahaya bisa lebih tinggi.

Baca Juga: Ada Kompetisi Bola Pramusim, Ini Stadion yang Dipakai Untuk Piala Menpora

Menurut Slamet, peningkatan produksi perikanan budi daya akan memicu kebutuhan pakan dari level pembenihan hingga pembesaran.

"Pakan alami seperti halnya mikroalga ini sangat esensial dan diperlukan untuk menghasilkan benih ikan ataupun udang yang berkualitas. Mikroalga menjadi sumber penyedia nutrisi, seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral serta zat nutrisi lainnya," ujarnya.

Saat ini, lanjut Slamet, kebutuhan benih berkualitas meningkat. Ini berbanding lurus dengan peningkatan produksinya serta berdampak pada kenaikan kebutuhan pakan alami.

Baca Juga: Innalillahi Rina Gunawan Meninggal Dunia, Addie MS: Selamat Jalan

Dirinya berharap, teknologi untuk mengembangkan mikroalga dapat terus berkembang. Jika demikian, dapat menekan impor pakan alami.

Sementara itu, Kepala BPBAP Ujung Batee, Tahang mengatakan baru ada dua jenis mikroalga yang dikultur dengan menggunakan teknologi fotobioreaktor.

Dua jenis mikroalga tersebut yaitu Nannochloropsis dan Skeletonema.

Baca Juga: Kini Bertahan dengan Iyan Sambiran, Nunung Ungkap Tabiat Mantan Suaminya Dulu hingga Pilih Berpisah

Skeletonema dicirikan sebagai mikroalga berbentuk silinder dengan warna coklat keemasan, sedangkan Nannocholopsis umumnya berbentuk bulat dan berwarna hijau.

"Skeletonema untuk kebutuhan pakan benur udang windu dan vaname, sedangkan Nannochloropsis untuk kebutuhan pakan benih kakap putih. Ini telah membantu meningkatkan produktivitas benih yang dihasilkan. Karena pengembangan teknologi kultur ini, banyak pembudidaya yang berminat dan datang untuk belajar langsung ke BPBAP Ujung Batee," terang Tahang.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah