Sering Komplain Tentang 3M, Tito Karnavian: Harusnya 4M

- 19 Desember 2020, 15:15 WIB
Sering Komplain Tentang 3M, Tito Karnavian: Harusnya 4M
Sering Komplain Tentang 3M, Tito Karnavian: Harusnya 4M /PMJ News/

MEDIA BLITAR – Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri atau Mendagri ingin imbauan protokol kesehatan (prokes) yang sebelumnya 3M ditambah menjadi 4M.

Sebelumnya, prokes 3M meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak dan Tito ingin menambah imbauan tersebut dengan menghindari kerumunan sehingga menjadi 4M.

Dilansir Media Blitar dari PMJ News, Tito mengatakan bahwa dirinya sering komplain terkait prokes 3M.

Baca Juga: Akan Gelar Konferensi Pers, Sule Buka-bukaan Terkait Ribut Soal Harta Warisan dengan Teddy

Baca Juga: Apa itu Rapid Test Antigen? Berikut Penjelasan dan Perbedaan dari Tes Diagnosis Covid Lainnya

“Saya sering komplain, mohon maaf, dengan bahasa 3M. Saya enggak sreg,” ujar Mendagri Tito Karnavian, dikutip Media Blitar dari PMJ News pada Sabtu 19 Desember 2020.

“Maunya 4M, memang harusnya 4M,” tambahnya.

Tito beranggapan bahwa imbauan tentang menghindari kerumunan sering terlupakan oleh banyak pihak.

Padahal, kerumunan merupakan salah satu hal yang paling berbahaya pada masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Baca Juga: ShopeePay Semua Rp1 Cetak Rekor Baru dengan Lebih dari 100.000 Voucher Terjual pada 12 Menit Pertama

“Ini nih yang paling berbahaya, ya kerumunan ini. Jadi, harus menghindari kerumunan,” kata Tito.

Tito mengatakan bahwa Kemendagri sudah menggunakan terminologi 4M dan menyebutkan bahwa jajarannya tidak lupa untuk menghindari kerumunan dalam setiap aktivitas di luar rumah.

Terlebih dalam beberapa hari terakhir banyak terjadi kerumunan massa dan salah satunya adalah kerumunan kegiatan demonstrasi.

Baca Juga: Jokowi Jadi Orang Pertama Penerima Vaksin Covid-19, La Nyalla: Jempol 

Baca Juga: Cair Awal Tahun! Ahmad Riza Pastikan Warga DKI Jakarta Dapatkan Bansos Tunai Atau BLT Januari 2021

Tito menyebutkan bahwa demo tetap bisa dilaksanakan, tetapi harus beradaptasi dengan situasi pandemi seperti saat ini.

“Demo tetap bisa dilaksanakan, tapi harus adaptif dengan situasi pandemi,” ujar Tito.

“Demo yang sampai ribuan orang itu jadi ‘superspreader’, Covid-19 menyebarnya jadi sangat besar sekai. Kalau menurut saya, batasi saja 50 orang,” Tito menjelaskan.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah